Pemkab Malang Terima Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Bupati Malang, HM Sanusi, dan Wakil Bupati Malang, H Didik Gatot Subroto menunjukkan Piala penghargaan. (Mvoice/Toski D).

MALANGVOICE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia (RI).

Penghargaan tersebut diberikan lantaran Pemkab Malang dinilai telah berkomitmen mewujudkan pencapaian kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Penghargaan APE tersebut telah diambil langsung Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang pada Kamis (23/9) lalu di Jakarta, dan diserahkan ke Bupati Malang HM Sanusi di Peringgitan Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim No. 7, Kota Malang, Senin (27/9).

Baca juga: Gedung Fakultas Teknik Industri Universitas Brawijaya Terbakar

Bupati Malang HM Sanusi mengapresiasi kinerja DP3A yang dinilai berhasil meningkatkan kinerjanya dalam pencapaian kesetaraan dan keadilan gender, dan pembangunan yang peduli terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.

Bupati Malang, HM Sanusi menerima Piagam penghargaan. (Mvoice/Toski D).

“Selamat kepada DP3A yang berhasil meningkatkan kinerjanya, ini sebagai evaluasi kita bersama agar semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Malang untuk selalu bisa meningkatkan kinerjanya,” ucap Sanusi, dalam sambutannya, Senin (27/9).

Sanusi menegaskan, dengan raihan penghargaan tersebut bentuk komitmen Pemkab Malang untuk melaksanakan pembangunan yang peduli terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak serta pencapaian kesetaraan dan keadilan gender.

Baca juga: Legislatif Kritik Wacana Penggantian Nama Kabupaten Malang

“Dengan penghargaan itu, perlu adanya kebijakan-kebijakan baru. Diperlukan dukungan anggaran di DP3A, supaya program tersebut bisa berjalan lebih intens. Terutama untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala DP3A Kabupaten Malang, Harry Setia Budi menjelaskan, dalam penghargaan ini, setidaknya ada 7 komponen kunci yang menjadi indikator penilaian APE.

Baca juga: Walhi: Pembangunan Jembatan Kaca Ancam Konservasi Alam dan Kultur Masyarakat Tengger

Ketujuh indikator penilaian tersebut, antara lain Komitmen, Kebijakan, Kelembagaan, SDM dan Anggaran, Alat Analisis Gender, Data Gender, dan Partisipasi Masyarakat, yang dinilai telah mencapai dan memenuhinya.

“Suatu kebanggaan tersendiri, tahun ini kita mendapat dua predikat. Yaitu KLA (Kabupaten Layak Anak) dan APE ini yang predikatnya dari madya menjadi utama,” kata, Harry.

Harry menjelaskan, secara keseluruhan Kabupaten Malang berkomitmen dalam menjalankan kebijakan yang mengarah pada upaya penyetaraan gender dan juga upaya perlindungan anak. Hal itu juga ditunjukan dengan beberapa indikator yang sudah terpenuhi, hingga Kabupaten Malang mendapatkan penghargaan tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati Sanusi serta seluruh pimpinan OPD dan seluruh elemen masyarakat, baik yang secara langsung maupun tidak langsung berperan dalam upaya kesetaraan gender, perlindungan perempuan dan anak. Mudah-mudahan ini jadi pelecut, kami berharap di tahun-tahun mendatang dapat meningkat lagi,” pungkasnya.(der)