Pelajar Kelas Satu SD di Gedangan Berjuang Melawan Tumor Luring

Dhafa Faizal Arifin didampingi orangtuanya ketika menerima bantuan dari PGRI dan Korwil Dispendik Kecamatan Gedangan. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Dhafa Faizal Arifin (7) kini tengah berjuang melawan penyakit tumor luring.

Siswa kelas 1 SDN 2 Gajahrejo, Gedangan, Kabupaten Malang ini mengalami penyakit tersebut sejak masih TK.

Akibatnya penyakit yang deritanya, Dhafa tidak bisa bicara selama mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Baca juga:
Penaataan Stadion Gelora Brantas Berkiblat ke Manahan Solo

Desain Baru Stadion Gelora Brantas Berjuluk Sasana Padu

Modus Pengobatan Alternatif, Dukun Pijat Cabuli Anak di Bawah Umur

Dhafa diketahui putra pasangan Budiono dan Elise Widiasari, warga Dusun Sumber Lele RT30 RW03, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan. Untuk meringankan bebannya, PGRI dan Korwil Dispendik Kecamatan Gedangan, memberikan bantuan berupa uang sebesar Rp 15,5 juta, Rabu (28/12).

“Kami menggalang dana itu dari seluruh guru PNS, P3K, GTT dan siswa. Tujuannya untuk meringankan beban orang tua Dhafa,” ungkap Kepala Korwil Dispendik Kecamatan Gedangan Tukiran S.Pd.

Akibat penyakit tersebut, kondisi keseharian Dhafa selalu sesak napas.

“Dhafa sudah dua kali menjalani operasi di RSSA Kota Malang. Untuk pembiayaan pada operasi pertama dari dana pribadi

    . Kemudian ada bantuan dari Dinsos untuk biaya operasi yang kedua kalinya. Untuk dana sebesar yang kami serahkan itu, mungkin untuk biaya operasi berikutnya,” terangnya.

    Selain itu, dari Pemerintah Desa Gajahrejo berjanji akan bersurat kepada Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi untuk memohon bantuan. Ini sebagai bentuk kepedulian Pemdes Gajahrejo dalam turut meringankan beban orang tua Dhafa.

    Sementara itu, Ervan Alimatus Vanggadi, seorang guru Kelas 1 di SDN 2 Gajahrejo menjelaskan, keseharian Dhafa dalam mengikuti mata pelajaran sekolah, harus dalam pendampingan ibunya. Karena untuk melancarkan pernapasannya harus dibantu dengan menggunakan selang oksigen kecil.

    “Ketika operasi pertama, untuk mengikuti mata pelajaran kami lakukan dengan cara daring. Semoga ada pihak lain yang peduli, sehingga Dhafa bisa belajar dengan sempurna seperti siswa lain,” harapnya.(der)