Pawai Budaya, Sutiaji Ingatkan Cintai Perbedaan

Pawai Budaya Pemkot Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Keberagaman budaya ditampilkan Pemkot Malang melalui pawai pada Sabtu (26/8). Bertajuk ‘Kota Malang Berbhineka Tunggal Ika Menuju Indonesia Maju’ pawai budaya ini sekaligus menyemarakkan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Serangkaian acara digelar di kawasan Kayutangan Heritage hingga finish di Jalan Semeru, seluruh peserta tampil maksimal dengan pakaian adat masing-masing budaya.

Terlihat raut wajah gembira dari Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji dalam balutan busana adat Batak tampil mempesona.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji dalam balutan busana adat Batak. (istimewa)

Baca Juga: Pertegas Tata Cara Pelaksanaan Karnaval di Kota Batu agar Masyarakat Tak Resah

60 Persen untuk Belanja Pemilu Serentak, APBD 2024 Kota Batu Defisit Rp126,58 Miliar

Pawai yang diikuti ribuan peserta dari berbagai instansi, organisasi masyarakat, dan komunitas ini menggambarkan heterogenitas yang terjalin apik di Bumi Arema. Masyarakat Kota Malang terdiri dari beragam suku, etnis, budaya, dan agama dapat hidup berdampingan dengan toleransi yang tinggi.

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan melalui pawai ini masyarakat diingatkan untuk mencintai perbedaan sehingga tidak menjadikannya sebagai akar dari perpecahan bangsa.

“Kita semua ingin Indonesia makmur, tapi kuncinya adalah bagaimana kita membangun persatuan dan perdamaian. Ini meneguhkan identitas diri Bangsa Indonesia itu kuat,” serunya.

Pawai budaya ini menjadi salah satu event yang ditunggu-tunggu masyarakat. Sepanjang rute mulai dari Kawasan Kayutangan Heritage, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Semeru hingga kawasan Ijen Boulevard dipadati oleh puluhan ribu penonton lintas usia yang tampak antusias menikmati pawai. Tak hanya warga lokal saja, banyak juga dijumpai wisatawan lokal maupun mancanegara yang turut menyaksikan pawai. Ini membuktikan event yang digelar menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Malang.

Tingginya antusiasme masyarakat menjadi sebuah indikasi adanya perputaran roda ekonomi pada gelaran ini. Ratusan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dipastikan meraup rezeki, mulai jasa penyewaan pakaian adat, tata rias, dekorasi, transportasi hingga kuliner dalam berbagai skala.

“Lewat event seperti ini pasti UMKM jalan, pasti ada guliran kegiatan ekonomi yang terjadi. Tentu kita ingin membuat sesuatu yang berdampak positif bagi masyarakat,” tutup orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.(der)