Pakai Atribut Kerajaan, Paguyuban Pakasa Malang Raya Somasi Pemuda Asal Blitar

Nadzib Asrori bersama abdi dalem Kasunanan Surakarta Hadiningrat memberi somasi. (deny rahmawan)
Nadzib Asrori bersama abdi dalem Kasunanan Surakarta Hadiningrat memberi somasi. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Paguyuban Pakasa Malang Raya menyomasi seorang pemuda asal Blitar, I Gusti Aldi Pramudya. Paguyuban merasa keberatan karena Aldi menggunakan baju menyerupai Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat seenaknya dan diposting di Facebook.

Surat somasi itu dilayangkan pada Rabu (8/1) di kantor Moh Nadzib Asrori sebagai kuasa hukum dari kliennya, KRHT Gus Ripno Waluyo. Diketahui, Gus Ripno adalah salah satu abdi dalem dan prajurit pengawal keamanan di Kasunan Surakarta Hadiningrat.

“Klien kami ada mandat langsung atau pengageng parentah dari Gray Koes Soewiyah selaku kepala pengageng keputren untuk melakukan teguran dan somasi,” kata Nadzib.

Aldi menggunakan baju kerajaan dilengkapi atribut seperti PIN, samir, medali, logo yang seolah-olah menyerupai raja. Padahal, penggunaan baju kebesaran dan atribut harus memiliki piagam medali dari kerajaan.

“Perbuatan yang bersangkutan ini sudah merugikan pihak Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kami memberi waktu 7 hari agar Aldi meminta maaf secara resmi,” ujarnya.

Sementara itu, Gus Ripno mengatakan sudah berkali-kali berupaya mengingatkan Aldi soal unggahan dan fotonya di Facebook. Namun, usahanya tak mendapat respon sehingga terpaksa diberi somasi resmi.

“Kami tak ingin nantinya foto itu disalahgunakan untuk aksi kriminal atau hal lain. Makanya kami perlu bertindak tegas,” kata Gus Ripno.(Der/Aka)