‘Pada Suatu Masa’ Menyelami Proses Perjalanan Berkesenian Mengolah Karya Keramik

MALANGVOICE– “Pada Suatu Masa” dipilih sebagai tema pameran keramik yang menampilkan 25 karya keramik. Pameran yang digelar mulai 23-26 Mei di Mata Hati Ceramics Studio, Kota Batu itu tak hanya menonjolkan sisi applied art (fungsional). Namun juga menyentuh pada sisi pure art (seni murni).

Tercatat ada lima perupa yang turut berpartisipasi dalam pameran keramik ‘Pada Suatu Masa’. Antara lain Adyatna Yusuf, Dandy Setiawan, Gilang Widyawan, Ilham Juniar dan Zaenal Ikhwan. Kelimanya merupakan mahasiswa prodi Pendidikan Seni Rupa (PSR) Universitas Negeri Malang (UM).

Kurator pameran, Anggun Setiawan, kelima mahasiswa tersebut mempelajari seluk beluk pembuatan keramik mulai hulu hingga hilir selama empat bulan di Studio Mata Hati milik Muchlis Arif. Di situ, mereka merasakan pengalaman empiris, memperdalam teori, dan mengeksplorasi sisi batin dalam proses pembelajaran mereka.

Dalam fase pembelajaran itu, mereka berkreasi menciptakan karya keramik sebagai luapan ekspresi intuisi dari dalam dirinya. Lantaran setiap individu memiliki latar belakang perjalanan hidup yang berbeda. Pijakan itu menjadi faktor penting dalam proses kreatif menciptakan karya.

“Setiap proses yang dilalui oleh setiap individu memiliki keunikan dan nilai yang berharga. Begitu juga latar belakang dari setiap seniman yang tergabung dalam pameran ini,” ujar Anggun.

Baca juga:
KD Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacakada ke Tim Sembilan DPC PDIP Batu lewat Saluran Daring

Pj Wali Kota Malang Apresiasi Polresta Malang Kota Dalam Upaya Ungkap Kasus Narkoba

Polresta Malang Kota Raih Penghargaan Satker Terbaik dari KPPN

Pemkot Malang Gelar Pembinaan Jukir, Sosialisasi Bayar Parkir Non Tunai

Festival Keramik Dinoyo Jadi Sarana Edukasi Anak-Anak

Mbois, di Tangan Muchlis Arif Keramik jadi Lukisan Menawan

Ia menuturkan, pameran meramik “Pada Suatu Masa” hadir sebagai wadah untuk mengaktualisasikan gagasan mereka melalui karya-karya dengan bebas. Untuk memperluas apresiasi dan mendistribusikan pengetahuan tentang seni keramik. Pameran ini sekaligus ruang perjumpaan untuk mempersembahkan rangkuman perjalanan selama proses kreatif dalam suatu momentum.

Ide-ide penciptaan karya mengulas berbagai masa atau proses perjalanan waktu yang pernah seniman alami. Dari pengalaman skup ruang dan waktu kultural, pengalaman batin, interaksi lingkungan dengan sosial. Sampai pemaknaan unik dalam memandang sifat hewani. Karya disajikan melalui media keramik dengan dukungan eksplorasi media-media lain. Sebagai penghantar refleksi sebuah proses telah dikristalkan dalam sebuah hal yang wujud dengan nilai-nilai didalamnya.

“Menengok pandangan kebanyakan masyarakat saat ini, seringkali proses diabaikan dan hanya hasil akhir yang dianggap bernilai,” ucap dia.

Pandangan ini menyebabkan kurangnya penghargaan terhadap setiap langkah dan perjuangan yang dijalani oleh individu dalam mencapai kesuksesan atau pencapaian tertentu. Padahal dalam sudut pandang ritual mengkonsumsi, proses merupakan sebuah produk yang wajib ada.

Tahapan proses itu juga tak bisa dipisahkan dalam proses penciptaan karya keramik Proses penciptaan karya keramik tidak hanya melibatkan keahlian dan ketelatenan dalam pembentukan, tetapi juga melibatkan pemikiran, pengalaman, penghayatan, pemilihan dan pengolahan bahan.

“Dengan memahami nilai dari setiap proses, kita akan lebih menghargai perjalanan hidup. Kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya masa dan proses. Proses di masa lalu yang membentuk kita, proses saat ini yang harus selesai dan proses belajar untuk masa yang akan datang,” ujar dia.

Sementara itu, pendiri Mata Hati Ceramics Studio,, Muchlis Arif mengatakan, pameran sebagai ruang untuk dapat berkomunikasi dengan masyarakat. Terutama untuk menyampaikan tentang apa yang telah dialami, dirasakan, dipikirkan, direnungkan. Baik itu berupa ide, gagasan, wacana, harapan, hingga konsep kehidupan.

Arif menuturkan, Studio Mata Hati turut antusias menyelenggarakan event kolaboratif dengan berbagai entitas. Ini agar dapat membangun atmosfir dan ekosistem berkesenian yang lebih dinamis. Termasuk pada kegiatan pameran keramik bertajuk ‘Pada Suatu Masa’ yang menampilkan hasil mentas magang yang diikuti lima mahasiswa prodi PSR UM selama empat bulan.

“Pameran ini, juga bentuk nyata kepedulian Studio Mata Hati pada dunia pendidikan seni, industri kreatif, dan seni untuk masyarakat. Terima kasih kepada semua yang terlibat dan telah mendukung terselenggarannya kegiatan ini. Semoga masa depan dunia kesenian dan industri kreatif semakin menggairahkan, mencerahkan, mencerdaskan, dan menjadi berkah bagi kita semuanya,” pungkasnya.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait