Mbois, di Tangan Muchlis Arif Keramik jadi Lukisan Menawan

Muchlis Arif di Galeri Matahati Ceramic di Perumahan Batu Permai. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Belasan lukisan terpajang rapi di dinding rumah Jalan Merak No. 39 Perum Batu Permai milik Muchlis Arif. Dosen di salah satu perguruan tinggi Surabaya ini menggelar pameran perdananya bertajuk One Thousand Degrees.

Menariknya, biasanya lukisan itu dibuat di atas kanvas, di tangan kreatif Arif lukisan itu dibuat dengan keramik. Lukisan tersebut beraliran abstrak.
Sebelumnya ia melukis diatas kanvas, tetapi ia terinspirasi untuk membuat lukisan di atas keramik.

“Selain jarang ada yang melukis di atas keramik, juga unik. Dan ini ilmu baru (yang diciptakan). Apalagi perajin keramik kini mulai banyak yang ditinggalkan, saya memilih untuk mempertahankan,” kata Arif.

Arif memulai menghasilkan karya lukisan keramik ini sejak awal Januari 2018. Ia lebih memilih bertahan dengan kesenian keramik ini karena menurutnya semakin hal itu ditinggalkan, maka akan semakin mahal. Namun, seluk beluk tentang keramik telah lama dikenalnya, terlebih saat dia mengenyam bangku perkuliahan di ISI Yogyakarta.

“Saya juga masih aktif mengajar seni rupa di kampus,” sambung dia.

Khusus tema pameran kali ini adalah tentang cinta. Terlebih tentang cintanya kepada istrinya, Capri Budijati. Terutama kisah di masa sekolah dulu, yang pintar melukis adalah istrinya. Arif pun meminta untuk diajarkan melukis.

pameran lukisan keramik

Ya, lukisan yang mayoritas dibentuk dari kepingan keramik atau gaya kolase itu juga dikomersialkan. Bahkan, beberapa lukisan sudah ada yang terjual sebelum dipamerkan.

” Ini menunjukkan kalau masih banyak yang tertarik dengan karya lukisan dari keramik,” kata bapak dari dua anak ini.

Melukis di atas keramik bukanlah perkara mudah. Begitu keramik dibuat, ia mencampurkan bahan pewarna . Lalu setelah itu dilakukan proses pembakaran. Dalam proses pembakaran itulah, terbentuk warna abstrak yang warna warni.

“Justru lukisan itu terbentuk setelah proses pembakaran. Lukisan abstrak ini juga tidak dengan melukis seperti biasanya, kadang saya menari-nari. Terinspirasi alunan musik sekitar,” imbuhnya.

Pameran serupa juga digelar di Kaliwatu Rafting selama satu bulan. Khusus

“Kami juga membuka workshop bagaimana caranya melukis di atas keramik. Siapa saja boleh ikut,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)