Optimalkan Langkah Mitigasi Arus Mudik, Jawa Timur Diserbu 16,8 Juta Pemudik

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan sejumlah langkah-langkah mitigasi menghadapi arus mudik Lebaran 2022. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Pada momen Lebaran 2022 diperkirakan lalu lalang pemudik di Jawa Timur mencapai 16,8 juta. 47 persen diantaranya mudik dengan menggunakan mobil pribadi.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menggelar rakor persiapan Lebaran di Kota Batu, Sabtu (23/4). Data jumlah pemudik yang disampaikan Khofifah mengacu pada hasil survei Kementerian Perhubungan.

Mobilitas jumlah pemudik yang sangat masif itu harus pula disertai upaya mitigasi. Pihaknya bersama Forkopimda Jawa Timur memberikan perhatian lebih pada tiga aspek. Antara lain, kelayakan infrastruktur konektivitas lalu lintas, antisipasi ruas jalan yang riskan terjadi kemacetan dan strategi penanganan Covid-19.

“Semua sudah terpetakan, upaya penanganan dilakukan komprehensif mengantisipasi tumpukan kendaraan di satu titik,” ujar mantan Mensos itu.

Perbaikan konektivitas lalu lintas juga telah dilakukan guna menjamin kenyamanan dan keamanan pemudik. Langkah preventif juga ditingkatkan di beberapa ruas jalan yang rawan kecelakaan.

“Maka kami telah menyediakan layanan pusat panggilan agar responsif ketika terjadi penumpukan volume kendaraan. Maupun cepat memberikan penanganan saat terjadi hal tak diinginkan, semacam kecelakaan,” ujar dia.

Ia menambahkan, ada sebanyak 270 unit pospam/posyan di Jawa Timur selama Operasi Ketupat. Pelaksanaan Operasi Ketupat berlangsung 12 hari sejak 28 April hingga 9 Mei nanti. Secara imperatif, Khofifah berpesan kepada kepala daerah kabupaten/kota menyampaikan jumlah posyan dan pospam yang ada di wilayahnya masing-masing.

“Supaya memudahkan koordinasi dan saling sinergi, baik secara vertikal maupun dengan jajaran horizontal,” imbuh Khofifah.

Di samping itu, para kepala daerah kabupaten/kota diinstruksikan agar memastikan kapasitas maksimal destinasi wisata di wilayahnya masing-masing. Hal ini agar tak terjadi kerumunan yang berpotensi memicu penularan. Meskipun mobilitas masyarakat dilonggarkan, masyarakat diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan karena masih dibayangi pandemi Covid-19.

“Pemangku kebijakan kabupaten/kota harus memutuskan jumlah kapasitas maksimal destinasi wisata. Pastikan juga PeduliLindungi digunakan, tidak hanya sekedar dipasang. Kami berharap mudik Lebaran berjalan aman dan sehat,” pungkasnya.(der)