OJK Luncurkan KEJAR di Kabupaten Malang untuk Tingkatkan Budaya Menabung Bagi Pelajar

Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri, saat memberikan rekening secara simbolis. (Mvoice/Humas).

MALANGVOICE – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menggandeng seluruh industri keuangan meluncurkan Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).

Program ini bertujuan agar dapat meningkatkan budaya menabung di kalangan pelajar.

Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri mengatakan melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) ini, diharapkan bisa meningkatkan pemahaman terhadap dunia keuangan di kalangan pelajar.

Dengan demikian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 bisa tercapai.

“Ini merupakan upaya TPKAD Kabupaten Malang dalam melakukan percepatan akses pelajar terhadap layanan keuangan yang sangat inovatif,” katanya.

“Pembukaan 29.347 rekening menjadikan seluruh siswa SMP di Kabupaten Malang telah memiliki rekening,” ucap Sugiarto, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim, No.7, Kota Malang, Jumat (27/8).

Penyerahan rekening secara simbolis diserahkan kepada lima sekolah yang telah ditunjuk disertai penandatanganan ‘Komitmen bersama Pelaksanaan Gerakan Jawa Timur Menabung Satu Rekening Satu Pelajar Di Kabupaten Malang’ antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, OJK Malang, dan industri keuangan.

Industri keuangan yang terlibat antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk. Kantor Wilayah Malang, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Wilayah 18, PT Bank Mandiri Persero Tbk Area Malang, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur KC Kepanjen, dan PT BPR Artha Kanjuruhan Pemkab Malang (Perseroda),.

“Kepemilikan rekening siswa sebanyak ini mungkin hanya satu-satunya di Indonesia. Meskipun demikian, saya meminta agar pihak perbankan dapat terus melakukan kunjungan bank ke sekolah (bank goes to school) minimal 1 kali dalam satu bulan,” jelas Sugiarto, pada saat dalam rangka Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah Kabupaten (BOSKAB).

Sugiarto menambahkan, program KEJAR ini sangat membutuhkan peran aktif dari seluruh pihak, terutama peran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, regulator dan industri jasa keuangan.

“Pelajar yang telah memiliki rekening baru mencapai 63 persen. Diharapkan pada akhir tahun tahun 2024 mendatang seluruh pelajar di Indonesia telah memiliki rekening,” terangnya.

Untuk itu, lanjut Sugiarto, OJK juga mendorong adanya agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di sekolah-sekolah, agar dapat mempermudah proses transaksi keuangan yang dilakukan oleh para pelajar termasuk dapat dimanfaatkan pula oleh para guru atau pihak lainnya.

“Diharapkan program pembukaan rekening pelajar ini dapat disinergikan secara optimal dengan program pemerintah untuk memberdayakan pelajar,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Malang, H.M Sanusi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 580/966/35.07.21/2020, yang diterbitkan pada tanggal 30 Januari 2020 lalu, tentang Gerakan Jawa Timur Menabung di Kabupaten Malang, sebagai upaya mendukung program KEJAR supaya bisa terakselerasi lebih cepat dan tinggi.

“Pemkab Malang sangat mendukung pelaksanaan program ini, program ini merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masa depan anak-anak pelajar kita. Dana boskab akan masuk ke rekening masing-masing pelajar untuk wilayah Kabupaten Malang,” pungkasnya.(end)