Mensos dan Menkeu ke Malang Pantau Program Pemberdayaan Masyarakat

Mensos Jatim, Tri Rismaharini berdialog dengan masyarakat Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang yang menjadi penerima manfaat program bantuan pemberdayaan yang dikembangkan Kemensos RI. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jumat (20/1). Risma mengajak Sri Mulyani memantau sejumlah program yang direalisasikan Kemensos sepanjang 2022 lalu.

Beberapa program yang digagas Kemensos antara lain, program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), rumah sejahtera terpadu (RST), asitensi rehabilitasi sosial (atensi) kelompok disabilitas, yatim piatu maupun permakanan lansia.

Risma menjelaskan, program PENA digagas Kemensos untuk pemuda agar berwiraswasta sehingga menciptakan kemandirian. Terlebih kelompok pemuda memiliki kesempatan panjang dalam melakukan perbaikan taraf hidup. Penerima KPM PENA tahun 2022 sebanyak 5.209 dengan rincian 238 miskin ekstrem dan 4.971 miskin, sedangkan di Malang Raya berjumlah 443 KPM.

“Karena di awal sempat ada keterbatasan anggaran, jumlah penerimanya kami batasi. Padahal butuh percepatan agar kelompok pemuda yang masuk kategori rentan sosial ini bisa segera teratasi,” timpal mantan Wali Kota Surabaya itu.

Baca juga:
CCTV Pasar Bunulrejo Mati Setahun, Pedagang Mengeluh Banyak Kehilangan Barang

Proyek Overlay Jalan DPUPRPKP, Undang Komentar Pedas PERADI PERGERAKAN Malang

Hasil Panen Sawi Terproduktif, Labu Siam Paling Unggul

Taman Rekreasi Selecta Tahun 2023 Targetkan 750 Ribu Wisatawan

Hambatan keterbatasan anggaran bisa terpecahkan setelah Kemensos mendapat akses kucuran dana dari Bank Indonesia. Kucuran dana dari bank sentral itu, kata Risma, didapat Kemensos setelah dijembatani anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo.

“Melalui Pak Andreas ini, Kemensos diakseskan dengan BI. Akhirnya dibantulah permodalan,” ungkap Risma.

Program lainnya yang dikembangkan Kemensos yakni perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) serta memberikan permodalan wirausaha kepada masyarakat kategori rentan sosial. Risma mengatakan, upaya itu bentuk penanganan menekan angka kemiskinan ekstrim melalui program rumah sejahtera terpadu (RST) yang konstruksi bangunannya dirancang anti gempa.

“Rehab rumah sekaligus memberikan bantuan kewirausahaan kepada penerima manfaat,” tutur Risma.

Baca juga:
Kejari Kabupaten Malang Dalami Perkara Dugaan Penyalahgunaan Dana Pokir DPRD Jatim

Prof Dr Sugiharto MS Dikukuhkan Jadi Guru Besar Pertama FIK UM dan Kedua di Indonesia

Tangisan Haru Staf dan Karyawan Lepas Direktur RS Saiful Anwar

Selain itu, Kemensos juga melakukan pemberdayaan kelompok disabilitas yang memproduksi sendiri alat bantu seperti tongkat adaptif dan kursi roda cerebral palsy.

“Mereka merakit sendiri buat saudara difabel karena alat-alat semacam itu tidak beredar luas di pasaran,” ujar dia.

Sementara itu, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati melihat program yang dikembangkan Kemensos mengarah pada pemberdayaan masyarakat.

Ia menuturkan, pada 2022 lalu, Kemenkeu menerima usulan Kemensos yang meminta tambahan anggaran Rp198 miliar.

“Kami mendukung karena Mensos melihat pemberdayaan dan penanganan kemiskinan ekstrem jadi satu paket. Sehingga program bantuan yang disalurkan bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Sri Mulyani.(end)