Hasil Panen Sawi Terproduktif, Labu Siam Paling Unggul

Sawi putih di Pasar Sayur Kota Batu. BPS Kota Batu mencatat hasil panen sawi di Kota Batu menempati urutan pertama. (MVoice/M. Noerhadi)

MALANGVOICE – Sektor agraris begitu lekat dengan Kota Batu yang berada di dataran tinggi dan berudara sejuk. Tanaman pertanian yang dihasilkan cenderung pada hasil tanaman holtikultura atau tanaman semusim.

Tanaman sawi menempati peringkat tertinggi yang dihasilkan dari areal pertanian. Hal itu berdasarkan catatan yang dihimpun BPS Kota Batu sepanjang 2022. Tercatat hasil pertanian sawi di Kota Batu berhasil memanen 96.616 kuintal sawi dari luas lahan 555.26 hektar.

Di peringkat kedua hasil pertanian wortel bobotnya 83.674 kuintal dengan luas lahan 462.28 hektar. Setelah itu disusul bawang daun dengan hasil pertanian sebanyak 71.597 kuintal per tahun dari luas lahan 504.2 hektar. Kemudian disusul, pertanian kentang yang mampu menghasilkan 70.313 kuintal dari luas lahan 364.3 hektar.

“Meski begitu, jika dilihat dari tingkat produktivitasnya, labu siam menjadi tanaman paling unggul dibanding lainnya. Luas areal lahannya hanya 20.70 hektar, namun dalam satu tahun bisa menghasilkan 25 kwintal,” ujar Tim Statistik Produksi BPS Kota Batu, Arini Ismiatil.

Baca juga:
Kejari Kabupaten Malang Dalami Perkara Dugaan Penyalahgunaan Dana Porkir DPRD Jatim

Prof Dr Sugiharto MS Dikukuhkan Jadi Guru Besar Pertama FIK UM dan Kedua di Indonesia

Ayah Tiri Cabul di Kota Batu Dituntut 15 Tahun Penjara

Tangisan Haru Staf dan Karyawan Lepas Direktur RS Saiful Anwar

Kata dia, tingkat produktivitas tersebut karena labu siam merupakan tumbuhan merambat sehingga tak membutuhkan lahan yang luas untuk menanamnya. Sayangnya, meski tak membutuhkan lahan yang luas untuk menanam labu siam, belum banyak petani Kota Batu yang tertarik menanam tanaman tersebut.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan jika ada tanaman yang produktivitasnya tinggi, tentu juga ada tanaman yang produktivitasnya rendah. Contoh tanaman yang produktivitasnya rendah di Kota Batu itu adalah kembang kol.

“Untuk tanaman yang produktivitasnya kurang adalah kembang kol. Karena jika dilihat luas lahannya yang mencapai 370.16 hektar produktivitasnya hanya 57.374 kwintal. Sehingga tak masuk dalam daftar top five tanaman semusim dengan tingkat produktivitas tertinggi,” ujar dia

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Heru Yulianto menyampaikan, jika secara global terdapat beberapa jenis pertanian yang dapat tumbuh subur di Kota Batu. Diantaranya adalah pertanian bawang daun, bawang merah, kembang kol, kentang, kubis, sawi dan wortel.

“Tanaman semusim seperti sawi, wortel dan kentang masuk dalam kategori tinggi karena lahannya luas. Juga banyak petani yang menanam sayuran tersebut. Serta didukung dengan kondisi alam Kota Batu yang sangat cocok,” tandasnya.(end)