Mantapkan Infrastruktur untuk Kenyamanan Publik

MALANGVOICE– Wajah Kota Batu semakin berseri seiring tuntasnya proyek revitalisasi jalur trotoar di sejumlah titik. Perbaikan jalur pejalan kaki tersebut ditujukan agar kawasan perkotaan nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Terlebih peningkatan kualitas infrastruktur menjadi hal mutlak bagi Kota Batu sebagai daerah pariwisata.

Proyek revitalisasi jalur trotoar dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu. Beberapa jalur trotoar yang diperbaiki diantaranya berada di sepanjang Jalan Bromo-Semeru (Brosem) senilai Rp9 miliar. Kemudian di Jalan Panglima Sudirman senilai Rp7 miliar. Selanjutnya di Jalan Diponegoro dengan anggaran Rp4,5 miliar.

Selain itu, revitalisasi jalur trotoar dilakukan di Jalan Pattimura dengan menggelontorkan anggaran Rp1,2 miliar. Berlanjut ke Jalan Dewi Sartika senilai Rp1,35 miliar. Lalu di Jalan Agus Salim dan Jalan Sultan Agung dengan menelan anggaran Rp1 miliar. Total panjang pedestrian yang dibangun sepanjang 7 kilometer.

Bapenda Kota Malang Tambah PAD dari Opsen Pajak Kendaraan Bermotor Mulai 2025

Pembangunan infrastruktur jalur trotoar dikerjakan sejak pertengahan 2024 lalu. Proses pengerjaannya memakan waktu panjang. Jalur trotoar tersebut bukan sekadar dirombak, namun juga dibenamkan bongkahan-bongkahan fosfor. Sehingga bisa menyala di kala gelap malam (glow in the dark).

Setelah menghabiskan waktu pengerjaan yang cukup panjang, proyek jalur trotoar tersebut diresmikan oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, peningkatan sarana publik tersebut, diharapkan masyarakat Kota Batu dapat merasakan kenyamanan dalam beraktivitas. Contohnya seperti ketika sedang berjalan kaki maupun berolahraga. Apalagi di jalur tersebut turut dilengkapi dengan 50 kursi taman yang diberikan oleh Bank Jatim melalui program CSR-nya.

“Ini bisa memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang ingin bersantai menikmati suasana Kota Batu. Dengan cara tersebut, juga akan berdampak pada penurunan polusi udara di Kota Batu,” imbuhnya.

Menurutnya, perbaikan jalur trotoar tersebut sebagai bentuk pemerintah dalam melindungi hak-hak pejalan kaki. Untuk itu, Aries menegaskan agar trotoar jangan disalahfungsikan, semisal digunakan untuk berjualan. Sehingga dirinya, menginstruksikan Satpol PP agar tegas dalam melakukan penindakan.

“Penggunaan pedestrian tetap sesuai tujuan, yakni untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat berjualan. Ini tugas dan tantangan kita bersama, terutama Kasatpol PP harus berani melakukan penertiban,” tandas Aries..

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nur Hidayat menjamin konstruksi trotoar lebih kuat dan tahan lama melalui proyek peningkatan kapasitas yang dikerjakannya saat ini. Hal itu lantaran menggunakan perkerasan beton. Sebab prosesnya menggunakan perkerasan beton serta ada penambahan tampilan tekstur stamped concrete. Menurutnya, konsep ini baru pertama kali di Jatim.

Ia menjelaskan bahwa dibangunnya jalur trotoar glow in the dark ini akan membuat wisatawan yang datang ke Kota Batu akan semakin nyaman dan betah. Hal ini dikarenakan dalam proyek pedestrian ini ditaburi oleh pecahan fosfor sehingga pedestrian akan ada yang seolah menyala di malam hari.

Perbaikan trotoar ini juga bertujuan untuk mendesain kawasan perkotaan yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki, terutama agar ramah bagi penyandang disabilitas. Serta mempercantik wajah Kota Batu agar lebih segar. Apalagi Kota Batu menjadi daerah destinasi wisata yang kerap dibanjiri wisatawan.

“Sesuai perencanaan, pembangunan trotoar di ruas jalan protokol ini agar bisa menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan,” imbuh Alfi.

Lebih lanjut, Alfi juga berpesan agar masyarakat turut peduli menjaga fasilitas publik itu. Caranya dengan tidak menaikan dan memarkir kendaraannya di atas pedestrian. Serta diharapkan tidak digunakan sebagai tempat mangkal PKL.

“Jika digunakan hal-hal tersebut, maka glow in the dark tidak akan terlihat. Malah yang kelihatan parkir kendaraan,” ujar dia.

Selain merampungkan proyek perbaikan jalur trotoar, DPUPR Kota Batu juga menuntaskan pembangunan jembatan di dua lokasi. Diantaranya adalah Jembatan Pronoyudo di Kelurahan Dadaprejo dan Jembatan penghubung antara Kelurahan Temas dan Desa Pandanrejo.

“Kedua jembatan ini dibangun dengan anggaran total sebesar Rp 1 miliar. Selain itu, pembangunan pedestrian mencakup 8 lokasi dengan total panjang mencapai 7 kilometer dan lebar 1,5 hingga 3,5 meter. Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan pedestrian ini mencapai Rp22 miliar,” papar Alfi.(der)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait