MALANGVOICE– Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap tanggal 29 Juni dan Hari Anak Nasional (HAN) diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Kedua acara tersebut digabungkan menjadi satu kegiatan berupa Puncak Peringatan Harganas dan HAN 2024 oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batu.
Puncak peringatan Harganas dan HAN 2024 digelar DP3AP2KB Kota Batu di Wanawisata Coban Talun, Desa Tulungrejo, Kota Batu, Sabtu (3/8). Sebelumnya, DP3AP2KB juga turut menggelar rangkaian acara prakegiatan Puncak Peringatan Harganas dan HAN. Antara lain pelayanan KB, lomba Kampung Keluarga Berkualitas, lomba mewarnai tingkat PAUD dan TK, Kongres Anak, Forum Anak Berbagi, Forum Anak Pelopor dan lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), sebuah wadah kegiatan program Generasi Berencana (Genre).
Kepala DP3AP2KB, Aditya Prasaja menjelaskan, pihaknya sengaja menggabungkan Puncak Peringatan Harganas dan HAN 2024 dalam satu momen yang sama. Karena lingkungan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat turut berperan membentuk lingkungan yang kondusif dan menjamin pemenuhan hak anak. Tumbuh kembang anak yang berkualitas akan melahirkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing mewujudkan kemajuan peradaban bangsa.
Adit menambakan, pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Peringatan ini menjadi momen penting untuk mengingat kembali peran vital keluarga dalam membentuk karakter generasi muda. Lantaran lingkungan keluarga menjadi titik awal pembelajaran nilai-nilai luhur kepada anak. Selain itu, harus disertai pula pemenuhan sumber asupan nutrisi bergizi agar terwujud keluarga berkualitas.
“Makanya kami berkolaborasi dengan Dinkes mengkampanyekan program ‘Isi Piringku’. Mengedukasi masyarakat agar mengkonsumsi makanan bergizi yang harus terpenuhi setiap hari. Pada intinya, kami ingin memperkuat fungsi keluarga dalam melindungi pemenuhan hak anak,” papar Adit.
Baca juga:
Pendidikan Budi Pekerti untuk Meredam Anak Jadi Pelaku Kekerasan
31 Mei Ditetapkan Sebagai Hari Anti Bullying di Kota Batu
Malang Night Run Sediakan Promo Khusus di Bulan Agustus, Cek Sekarang!
Pada Puncak Peringatan Harganas dan HAN 2024 Kota Batu disertai pula dengan penyerahan piagam juara lomba PIK-R tingkat desa/kelurahan se Kota Batu. Juara pertama diraih oleh PIK-R Great’s Desa Sumbergondo dan juara kedua diraih PIK-R Nawasena Desa Gunungsari. Dan peringkat ketiga ditempati oleh PIK-R Cerdas Kelurahan Dadaprejo.
PIK-R merupakan perpanjangan tangan di tingkat desa/kelurahan dalam menjalankan program Generasi Berencana (Genre) yang dicanangkan oleh BKKBN. PIK-R berperan melakukan penyuluhan untuk mewujudkan ketahanan remaja. Mengingat pada masa usia transisi ini sangat menentukan bentuk karakter seseorang di masa mendatang.
Ketua PIK-R Great’s Desa Sumbergondo, Salsa Rahmatullah Pratiwi merasa bangga dan bersyukur ditetapkan sebagai juara pertama lomba PIK-R desa/kelurahan se Kota Batu. Menurutnya, prestasi itu berkat kerja sama antar lini sehingga dapat konsisten melakukan berbagai inovasi program kegiatan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan.
“Bersyukur masih bisa mempertahankan juara, karena tahun kemarin ikut perlombaan yang sama di tingkat provinsi,” ujar Salsa.
Menurutnya, PIK-R memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana. Kesadaran semacam itu perlu ditumbuhkan untuk mencegah pernikahan dini.
“PIK-R berperan melakukan sosialisasi triad KKR. Yakni mencegah pernikahan dini, seks bebas, penyalahgunaan NAPZA serta terorisme. Edukasi ini diberikan menyasar anak usia 10 tahun hingga usia 24 tahun yang belum menikah,” terang dia.
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, suatu negara akan maju kalau dimulai dari keluarga harmonis. Karena itu, ia meyakini pentingnya bekal ilmu pendidikan pranikah bagi remaja sebagai calon orang tua. Lantaran tanpa bekal itu menjadi salah satu faktor ketidaksiapan orang tua untuk mengurus seorang anak. Akibatnya pelajaran penting tentang hak anak seringkali terlewat
“Berawal dari keluarga yang sehat dan damai maka akan membawa dampak positif kepada masyarakat. Sebagai unit terkecil, lingkungan keluarga menentukan kualitas sumber daya manusia. Kalau keluarganya berkualitas maka negara turut maju,” pungkas Aries.(der)