Kualitas Data Pendidikan Dinilai Kurang, Ini Saran Disdik Jatim Untuk Sekolah

Sosialisasi pendayagunaan data pendidikan. (Anja a)
Sosialisasi pendayagunaan data pendidikan. (Anja a)

MALANGVOICE – Dinas Pendidikan Jawa Timur menilai kualitas data pendidikan masih kurang. Untuk data sarana prasarana misalnya, hanya 70 persen saja data yang valid.

Artinya, sejumlah data yang ditulis pihak sekolah tersebut tidak sesuai dengan realita di lapangan. Padahal, data-data ini sangat penting untuk arsip daerah. Terutama sebagai acuan program-program pendidikan di daerah tersebut.

“Misal, untuk data sarana prasarana, yang realitanya keadaan sarana itu rusak sebagian, tapi di data pendidikan di tulis rusak berat. Diisi hanya sekedar cepat diisi saja. Padahal kalau pendataannya salah, ya programnya jadi salah ya,” kata Kepala Bagian Perencanaan Sekretariat Disdik Jawa Timur, Nanang Wibisono saat acara Sosialisasi Pendayagunaan Data Pendidikan, di Hotel Savanna, Malang, Sabtu (4/11).

Itulah kenapa, Disdik Jatim ‘getol’ menyosialisasikan pendayagunaan data pendidikan terkait sarana prasarana, tenaga pendidikan, alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sebagainya agar data tersebut valid sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Dengan begitu, program Dinas Pendidikan tidak meleset.

Selain itu, penting bagi kepala sekolah agar mengkroscek data yang sudah diisi operator sekolah, sebelum data itu diintregasikan ke data pendidikan pusat di tingkat provinsi maupun kementerian.

“Kini yang bertanggung jawab soal data itu bukan cuma operator tapi juga kepala sekolah,” tandasnya.

Selain itu data pendidikan valid akan memudahkan Disdik Kota Malang untuk mengintregasikannya dengan sistem pemuktahiran data berbasis aplikasi. Saat ini apliksi itu sedang dalam tahap rancangan dan siap dilaunching 2018 nanti.