Kota Batu Ditimpa 152 Kejadian Bencana, Bumiaji Terbanyak

Kecamatan Bumiaji masuk kategori daerah rawan bencana. Tercatat ada 74 kejadian bencana di wilayah itu. Terparah bencana banjir bandang di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji pasa 4 November 2021 (Prokopim Pemkot Batu/Malangvoice)

MALANGVOICE – Kota Batu ditimpa kejadian 152 bencana sepanjang tahun 2021. Rentetan bencana yang terjadi tahun kemarin lebih tinggi dibandingkan 2020 lalu yabg tercatat ada 114 kejadian bencana.

Berdasarkan rekapitulasi tahunan BPD Kota Batu, bencana didominasi tanah longsor sebanyak 103 kali.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, 152 bencana itu akumulasi data bencana yang terjadi di tiap kecamatan. Rinciannya 74 kejadian di Kecamatan Bumiaji, Kecamatan Batu 53 kejadian bencana dan Kecamatan Junrejo 25 kejadian bencana.

Dalam peta potensi rawan bencana yang disusun BPBD, Kecamatan Bumiaji masuk kategori rawan dilanda bencana. Letaknya secara topografi berada di kawasan perbukitan. Setiap memasuki musim penghujan, kejadian tanah longsor seolah menjadi bencana langganan tiap tahunnya.

“Tiga daerah di Kecamatan Bumiaji yang paling rawan terjadi tanah longsor adalah Desa Sumber Brantas totalnya 14 kali kejadian, Desa Gunungsari 12 kali kejadian dan Desa Tulungrejo 10 kali kejadian,” urai Agung.

Bencana longsor juga menimpa Kecamatan Batu, meski dari kuantitas tak sebanyak Bumiaji. BPBD mencatat ada 13 kejadian bencana longsor di Kelurahan Temas dan 16 kali di Kelurahan Songgokerto. Dalam peta rawan bencana yang disusun BPBD Batu, kedua wilayah ini masuk kategori rawan longsor di Kecamatan Batu.

Selain longsor, musibah banjir menempati urutan kedua daftar bencana yang paling sering di Kota Batu. Tercatat musibah banjir sebanyak 25 kali. Dimana kejadian banjir terparah melanda Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji pada 4 November 2021.

“Total 25 bencana banjir. Dimana sebagian besar terjadi di Kecamatan Bumiaji sebanyak 16 kali. Selain longsor dan banjir, bencana angin kencang sebanyak 12 kali,” imbuh Agung.

Dari rentetan keseluruhan bencana sebanyak 152 kejadian, terdapat 205 korban.Rinciannya ada tujuh orang meninggal dunia, 32 orang luka-luka dan 166 orang mengungsi. Sedangkan untuk kerusakan bangunan totalnya mencapai 80 unit.

“Untuk rumah rusak ringan jumlahnya mencapai 35 unit, rusak sedang 24 unit dan rusak berat 21 unit rumah,” sebut dia.

Sebagai langkah penanggulangan, pihaknya bakal melakukan penambahan pemasangan alat early warning system (EWS) di sejumlah titik potensi bencana. Saat ini sudah ada 10 EWS yang sudah terpasang di titik rawan longsor, yaitu di Dusun Brau, Gunungsari dua unit, Dusun Lemah Putih satu unit, Desa Sumberbrantas satu unit dan Desa Tulungrejo satu unit.

Lalu lima unit EWS baru yang telah dipasang berada di Desa Gunungsari tiga unit, Desa Punten satu unit dan Desa Sumber Brantas satu unit.

“Pada tahun ini kami akan menambah satu unit EWS lagi. Rencana kalau tidak di Desa Punten atau Gunungsari,” katanya.

Kasi Kedaruratan Bencana dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim menyampaikan, untuk total kerugian akibat bencana alam sepanjang 2021 kemarin pihaknya tak melakukan perhitungan secara menyeluruh. Sehingga tidak diketahui angkanya secara pasti.

“Kami tidak pernah membuat kalkulasi. Karena kami masih terkendala tenaga yang mampu melakukan perhitungan seperti itu,” ujar dia.(der)