Kontraktor Proyek SMPN 7 Kota Batu Keluhkan Kendala Layanan Air Bersih

Pemerataan lahan untuk pembangunan SMPN 7 Kota Batu. Proyek pembangunan ini berada di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. (MVoice/M. Noer Hadi)

MALANGVOICE – Pembangunan SMPN 7 Kota Batu di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo tahap pertama yang dimenangkan CV Eka Jaya Abadi ditargetkan selesai akhir Desember 2022.

Pembangunan SMPN 7 Kota Batu didirikan di lahan aset milik Pemkot Batu seluas 4000 meter persegi. Pada tahap pertama, masih menggunakan separuh dari luas lahan untuk pembangunan gedung dua lantai.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu, Bangun Yulianto mengatakan, saat ini pihak kontraktor melakukan pemerataan lahan. Tahapan itu dilakukan sebelum mengerjakan pemasangan pondasi.

Baca juga : Pemerataan Akses Pendidikan di Junrejo, Pembangunan SMPN 7 Direalisasikan Tahun Ini

“Setelah pemerataan baru pemasangan pondasi. Pemerataan lahan ditargetkan awal pekan Agustus. Baru pekan kedua dilakukan pemasangan pondasi,” kata Bangun.

Pagu anggaran pembangunan tahap pertama SMPN 7 Kota Batu sebesar Rp5,9 miliar. Proyek itu dimenangkan CV Eka Jaya Abadi dengan nilai penawaran Rp4,3 miliar.

Pada tahap pertama, pembangunan masih difokuskan pada penyediaan dua ruang kelas. Satu ruang kelas di lantai dasar dan satu lagi di lantai atas. Berikutnya ruang guru, perpustakaan dan toilet.

Selanjutnya, pembangunan tahap kedua akan difokuskan pada pembangunan musala, ruang laboratorium dan penambahan empat ruang kelas.

“Anggaran tahap kedua sudah masuk usulan RAPBD 2023. Cuma belum tahu berapa nilai yang disetujui, menyesuaikan ketersediaan anggaran,” imbuh dia.

Baca juga : Tender Pembangunan SMPN 7 Kota Batu Diikuti 149 Jasa Layanan Konstruksi

Sementara itu, Penanggung Jawab Proyek CV Eka Jaya Abadi, Prasetya Wahana Septi mengatakan, dari segi teknis, baik aspek mekanikal dan elektrikal, pengerjaan gedung tak terlalu rumit. Pihaknya optimis bisa menyelesaikan tepat waktu.

“Kalau telat ada konsekuensi yang kami tanggung. Pastinya optimis selesai tepat waktu. Apalagi pembangunan ini tidak ribet dan instalasinya tidak terlalu kompleks,” terang dia.

Baca juga : Lokasi Pembangunan SMPN 7 Kota Batu Dipindah, Jarak Jadi Pertimbangan Utama

Pada saat ini, pihaknya fokus melakukan pemerataan lahan dengan menerjunkan 15 pekerja. Nantinya jumlah pekerja akan ditambah menjadi 30 personel saat proses finishing gedung.

Di sisi lain, salah satu kendala yang dihadapi yakni kesulitan mengakses air. Di wilayah proyek itu belum terpasang saluran air dari Perumdam Among Tirto. Padahal jika harus melakukan pengeboran butuh kedalaman hingga 90 meter.

“Untuk memenuhi kebutuhan air, kami mengirimkan surat ke Kelurahan Dadaprejo. Meminta bantuan air yang dikelola Hippam setempat. Pentingnya air, selain untuk kebutuhan pengerjaan proyek juga ketika nantinya gedung beroperasi,” papar dia.(end)