Pemerataan Akses Pendidikan di Junrejo, Pembangunan SMPN 7 Direalisasikan Tahun Ini

MALANGVOICE – Pembangunan SMPN 7 Kota Batu masuk dalam program prioritas yang dituangkan pada RPJMD 2017-2022 kepala daerah Kota Batu. Lokasi pembangunan yang dipilih berada di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo.

Tender proyek pmbangunan sekolah akan dimulai pada pertengahan bulan Februari ini. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kota Batu, Bangun Yulianto.

“DED sudah matang dan lokasinya sudah ditentukan. Maka pembangunan harus direalisasikan,” tutur Bangun.

Ia menjelaskan, pagu anggaran yang disiapkan untuk pembangunan SMPN 7 Kota Batu sebesar Rp 5,9 miliar. Tender akan dimulai setelah rampung pelaksanaan tender jasa konsultan pengawas. Diperkirakan butuh waktu 45 hari lagi untuk mendapatkan jasa konsultan pengawas baru selanjutnya menjaring jasa konstruksi pelaksana proyek.

Anggaran sebesar itu akan dilakukan secara bertahap, karena bangunan yang memiliki ruang banyak tidak bisa langsung dianggarkan sekaligus. Diperkirakan pada tahun 2023 nanti sekolah itu bisa beroperasi menerima peserta didik baru.

“Nantinya pasti akan ada penambahan-penambahan lainnya. Yang tentu pasti akan ada penambahan kelas untuk angkatan kedua atau berikutnya,” imbuhnya.

Kelurahan Dadaprejo dipilih sebagai lokasi pembangunan karena di sana terdapat aset lahan milik Pemkot Batu. Selain itu, dari segi jarak cukup memungkinkan untuk dijangkau desa/kelurahan di Kecamatan Junrejo. Hal itu mengacu pada sistem zonasi yang diterapkan dalam perekrutan peserta didik baru.

Pembangunan satuan pendidikan menengah pertama ini sekaligus mengatasi kebingungan wali murid lantaran sistem zonasi. Karena rasio antara lulusan SD dan daya tampung SMP negeri masih terpaut cukup lebar. Sedangkan di Kecamatan Junrejo, jumlah SMP negeri masih minim.

“Mengingat, Kecamatan Junrejo baru memiliki satu SMP Negeri dan itupun berada jauh di Desa Beji. Sedangkan kebutuhan SMP Negeri sangat diperlukan,” ujar Kepala Dindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih.

Ia menambahkan, untuk pembangunan SMP terkait luasan tanah yang dibutuhkan idealnya sekitar 6000-7000 meter persegi. Dengan fasilitas ruang perpustakaan, laboratorium, ruang guru dan kepala sekolah. Serta ruang publik bermain siswa.

Pihaknya hanya akan menerima siswa sebanyak dua rombongan belajar saja. Setiap rombelnya akan diisi maksimal 32 siswa. Tujuannya agar pertumbuhan sekolah swasta di Kecamatan Junrejo tetap terjaga dan tidak mengurangi jumlah murid secara drastis.

“Dengan adanya SMPN 7 nanti, masyarakat tidak perlu khawatir tentang zonasi yang kerap jadi permasalahan. Terutama bagi warga Desa Junrejo dan Tlekung tak perlu khawatir anaknya tidak bisa masuk SMPN. Ini juga untuk pemerataan pendidikan di wilayah Junrejo,” pungkasnya.(der)