MALANGVOICE – Tim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), mengecek kesiapan pengamanan Pemilu 2024 di Jatim, khusunya di wilayah Kota Malang dan Tulungagung.
Tim yang diketuai H Mohammad Dawam hadir langsung ke Polresta Malang Kota pada Rabu (7/2) didampingi Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto. Tim Kompolnas kemudian diberikan paparan bagaimana menjaga situasi kondusif di Kota Malang saat Pemilu 14 Februari 2024.
“Jatim menjadi wilayah kerawanan pemilu pasca pencoblosan dan pra itu penting dilakukan kesiapan,” kata Dawam.
Baca Juga: Ribuan Hektare di Kota Batu Masuk Daerah Rawan Bencana Banjir
UMM Kukuhkan Tiga Guru Besar dari Fakultas Hukum
Dari pemaparan dan penjelasan anggota Polresta Malang Kota, Dawam mengaku terkesima dengan inovasi teknologi dari aplikasi Jogo Malang Presisi. Menurutnya, aplikasi itu bisa dimaksimalkan untuk memantau perkembangan jalannya Pemilu 2024.
“Alhamdulilah saya mendapatkan paparan, bukan hanya teori tapi juga praktek yang saya lihat secara langsung. Maka melalui aplikasi Jogo Malang Presisi saya kira bisa menjadi Jogo Indonesia presisi,” imbuhnya.
Selain memuji aplikasi Jogo Malang Presisi, Dawam juga mengapresiasi upaya Polresta Malang Kota untuk berkolaborasi dengan stakeholder demi menjaga keamanan dan suasana kondusif saat Pemilu.
“Saya berharap seluruh wilayah Jatim berjalan dengan baik dan memaksimalkan partisipasi masyarakat yanf mempunyai hak pilih di Jatim, khususnya Polresta Malang kota agar berjalan dengan aman damai dan partisipasi masyarakat lebih tinggi di kontestasi Pilpres maupun pileg maupun kegiatan demokrasi lainnya,” lanjutnya.
Sementara itu Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto, mengatakan banyak terima kasih atas apresiasi dari Kompolnas.
Menurutnya, menjaga Pemilu damai dan kondusif sudah merupakan tugas aparat keamanan.
“Ini bisa menjadi spirit kami untuk bisa bekerja dengan hati dan memberikan pelayanan terbaik dalam pengamanan Pemilu 2024,” tegasnya.
Mengenai aplikasi Jogo Malang Presisi, dikatakan Buher memang diciptakan untuk membantu dan melayani masyarakat.
Saat ini aplikasi Jogo Malang Presisi ini terkoneksi dengan 16 dinas di bawah Pemkot Malang, 9 rumah sakit hingga terkoneksi dengan CCTV milik Diskominfo Kota Malang.
“Ini memberikan ruang kepada masyarakat untuk bisa bersama memonitor situasi Kamtibmas di Kota Malang,” katanya.
Pria yang akrab disapa Buher ini mengaku akan terus mengembangkan aplikasi dan merawatnya agar masyarakat mudah berinteraksi serta polisi bisa melakukan jemput bola.
“Ada layanan sharing, informasi hingga layanan pengaduan masyarakat. Jadi tidak perlu datang dan kita hadir ke masyarakat,” tandasnya.(der)