Keberhasilan ER Membangun Kota Batu Tak Perlu Disangsikan

MALANGVOICE– Bendera Merah-Putih menyelimuti peti jenazah Eddy Rumpoko (ER) yang dipanggul sejumlah personel TNI. Diiringi guyuran hujan deras, mantan Wali Kota Batu itu diantarkan menuju tempat peristirahatan terakhirnya di TMP Suropati, Kota Batu, Kamis (30/11).

Masyarakat Kota Batu merasa kehilangan atas berpulangnya Wali Kota Batu dua periode, tahun 2002-2012 dan 2012-2017. Mereka datang untuk mengenang jasa-jasa ER yang berperan penting dalam pembangunan Kota Batu. Ia menjadikan sebuah kota kecil dengan tiga kecamatan berubah sebagai barometer pariwisata tingkat regional bahkan nasional.

Sejumlah pejabat dan tokoh-tokoh penting juga terlihat saat prosesi pemakaman ER. Antara lain, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai; Kapolresta Malang, Kombespol Budi Hermanto; Ketua DPRD Malang, I Made Riandiana Kartika; mantan Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso; Pendiri Jatim Park Group, Paul Sastro Sendjojo hingga sejumlah anggota DPRD Kota Batu.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menilai, mendiang ER merupakan sosok yang rendah hati, kreatif dan penuh inovasi memajukan Kota Batu. Aries mengaku, ia mengenal sosok ER saat dirinya masih menjabat Kasubag Protokol Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim.

“Bisa dilihat, banyak masyarakat berdatangan mengenang jasa-jasa beliau. Karya-karyanya bisa dilihat, bisa disaksikan betul apa yang menjadi prestasi beliau selama dua periode menjabat wali kota,” ujar Aries.

Baca juga:
Ribuan Pelayat Memadati Rumah Duka Keluarga Eddy Rumpoko

Jenazah Eddy Rumpoko Akan Dimakamkan di TMP Suropati Kota Batu

Doa untuk Eddy Rumpoko Sebelum Rapat Paripurna Kota Malang

Eddy Rumpoko Menghembuskan Napas Terakhirnya di Usia 63 Tahun

Aries menegaskan, keberhasilan ER tak perlu disangsikan lagi. Selama dua periode menjabat Wali Kota Batu, sosok ER menelurkan konsep Kota Wisata Batu (KWB). Konsep itu bukan cuma slogan, namun ER mampu meramu kota kecil sebagai barometer pariwisata regional hingga nasional.

“Saya sebagai Pj Wali Kota Batu, tentunya melanjutkan apa yang dihasilkan beliau selama menjabat. Inilah yang harus kita teruskan, kita tingkatkan apa yang menjadi konsep beliau. Agar Kota Batu bersaing dengan kota lain, sebagai kota pariwisata di Jatim,” pungkas dia.

Baca juga:
Buntut Kasus Eddy Rumpoko, KPK Sita Aset Lahan Kosong di Jalan Sultan Agung Batu

Sempat Sakit, Eddy Rumpoko Punya Aktivitas Lain di LP Kelas IIA Sidoarjo

Sementara itu, Kapolresta Malang, Kombes Pol Budi Hermanto mengenal sosok ER saat masih menjabat Kapolres Batu. Ia menilai, ER merupakan pribadi humanis dan berjiwa sosial yang pandai membangun komunikasi dengan semua unsur masyarakat.

Menurutnya, ER merupakan seorang visioner yang banyak menginspirasi dirinya. Banyak kenangan yang diukir bersama sosok ER saat masih menjabat Kapolres Batu. Bahkan, Budi tak ragu mengatakan, jika dalam membangun perjalanan karirnya mengadopsi pola kepemimpinan mantan Wali Kota Batu itu.

“Berduka atas kepulangan beliau. Saya bagian orang yang banyak dibimbing beliau. Seorang sosok yang dicintai banyak masyarakat,” ungkap Buher.

Wali Kota Batu dua periode (2007-2012 dan 2012-2017) itu berpulang di usia 63 tahun. ER meninggal setelah dua hari dirawat di RS dr. Kariyadi Semarang karena mengalami gastroenteritis.

Istri mendiang ER, Dewanti Rumpoko mengatakan, jika beberapa hari lalu, suaminya mengalami diare lantaran salah makan. Sebelum mengalami diare, kata Dewanti, ER sempat memesan bubur ayam. Ditengarai sambal dari makanan itu menjadi pemicunya.

“Beberapa hari lalu, bapak diare. Salah makan mungkin, sampai hampir dehidrasi. Baru semalam saya nungguin. Tenyata akhir jalannya, saya ikhlas,” ucap Dewanti.

Tidak ada pesan terakhir yang disampaikan almarhum kepada istrinya. Namun, almarhum sempat mengatakan keinginannya untuk pulang ke Kota Batu.

“Enggak, bapak guyon (bercanda) habis ini aku mau pulang ke Batu, saya mikir bapak ini halu tapi ternyata memang pulang ke Batu,” katanya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait