‘Jalur Maut’ Klemuk Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Rambu larangan agar kendaraan besar tak melintas di jalur Klemuk dipasang Dishub Kota Batu. (MVoice/M. Noerhadi).

MALANGVOICE– Diskominfo Kota Batu mengusulkan agar Jalan Rajek Wesi yang berada di Kelurahan Songgokerto, Kota Batu dihapus dari aplikasi peta online Google Maps.

Jalur alternatif yang akrab disebut Jalur Klemuk ini menjadi jalan alternatif penghubung Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan Kota Batu.

Langkah itu ditempuh Diskominfo Kota Batu setelah mendapat masukan dari warga dan relawan setempat. Lantaran banyak pengendara, terutama dari luar kota melintasi jalur itu setelah mengikuti arahan aplikasi Google Maps.

Dengan kondisi jalan yang menurun tajam, jalur ini kerap membuat kendaraan mengalami rem blong. Sehingga rawan terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa. Banyak pengendara luar kota masih awam dengan kondisi jalan yang memiliki kerawanan tinggi itu.

“Kami akan berkomunikasi dengan Google dalam waktu dekat perihal penghapusan jalur Klemuk dari Google Maps. Karena jalur itu sangat rawan terutama bagi pengendara dari luar kota,” ujar Kabid Aplikasi Informatika dan Persandian Diskominfo Kota Batu, Tutri Laksono Adi.

Baca juga:
Diduga Motif Asmara, Pria Tewas Ditusuk di Jembatan Araya

Komunitas Pelaku Seni dan Budaya se-Malang Raya Deklarasikan Dukungan Muhaimin Iskandar Presiden 2024

Jalur Penyelamat Klemuk Dinilai Dishub Tidak Sesuai Standar, Ini Tanggapan Warga

Usulan Tak Digubris Pemkot Batu, Warga Songgoriti Bahu Membahu Bikin Jalur Penyelamat

Menagih Realisasi Crash Bumper Jalan Klemuk Songgoriti

Insiden kecelakaan yang merenggut nyawa tiga pengendara motor terjadi di jalur Klemuk pada 17 Mei lalu. Saat itu, sebuah truk mengalami rem blong tatkala melintasi jalan menurun. Hingga menabrak sebuah mobil dan tiga pengendara motor.

Banyaknya insiden kecelakaan yang disebabkan rem blong mendorong warga setempat berinisiatif membuat sejumlah jalur penyelamat. Dishub Kota Batu juga memasang portal dan barrier hingga rambu larangan bagi kendaraan besar agar tak melintas di jalur yang memiliki medan ekstrim dengan kemiringan 60 derajat.

Kasat Lantas Polres Batu, AKP Lya Ambarwati mengatakan jika memang kendaraan berat dilarang melintas jalur Klemuk, tapi banyak pengendara yang nekat menerobos meski sudah ada rambu-rambu hati-hati dan larangan kendaraan berat melintas.

“Tapi mereka tetap saja nekat melintas supaya lebih cepat, dari pada harus memutar melintasi Jalur Payung. Dan informasi yang saya dapat memang banyak pengendara yang tidak tahu kondisi medan setelah diarahkan oleh Google Maps dan alami rem blong,” ungkap dia.(der)