Ironis, Angka Kemiskinan Kota Batu Tembus 8.000 Jiwa

Kepala Dinsos Kota Batu, Ririk Mashuri (tengah) meninjau rumah warga penerima program RTLH. Program RTLH merupakan program reguler yang ditujukan kepada masyarakat pra sejahtera. (MVoice/Dinsos Batu)

MALANGVOICE– Kota Batu berkembang sebagai daerah pariwisata dalam beberapa tahun terakhir. Ironisnya perkembangan itu tak membawa dampak signifikan dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

BPS Kota Batu mencatat angka kemiskinan terus melaju sejak 2020. Jumlahnya mencapai 8.120 jiwa. Kemudian terus bertambah menjadi 8.630 jiwa pada 2021. Penurunan dirasakan pada 2022 sekalipun tak signifikan pada angka 8.063 jiwa.

Kepala Dinsos Kota Batu, Ririk Mashuri menjelaskan, faktor utama karena dampak pandemi Covid-19 yang memukul sektor perekonomian. Diperparah lagi terjadinya PHK karena sektor usaha yang didominasi industri pariwisata lumpuh.

“Dinsos menyusun sejumlah program jaring pengaman sosial dalam rangka mengurangi angka kemiskinan di Kota Batu,” ujar Ririk.

Baca juga:
Lapas Malang Kembali Gagalkan Upaya Penyelundupan Narkoba

UB Malang Ambil Sikap atas Keracunan Massal Mahasiswanya

Dongkrak PAD, Dishub Berencana Bangun Gedung Parkir Bertingkat

Honda Pastikan Konsumen Nyaman dan Aman Beli Motor di Dealer Resmi

Meski begitu, ada persoalan dalam pendataan. Lantaran masih ditemukan warga pra sejahtera yang tidak terdata sebagai penerima bantuan sosial. Penyebabnya, karena tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK) yang valid.

“Bisa karena NIK salah atau NIK ganda. Sehingga, mereka terkadang tak mendapat bantuan dari pemerintah. Seperti bantuan sosial kenaikan BBM beberapa waktu lalu,” terang dia.

Baca juga:
Dinsos Kota Batu Tak Punya Shelter Rehabilitasi Sosial, Penanganan Tidak Maksimal

Penerima Rehabilitasi RTLH Ditambah Jadi 214 KPM, Realisasi Tunggu Perwali

Dinsos Kota Batu Tak Punya Shelter Rehabilitasi Sosial, Penanganan Tidak Maksimal

Ririk menambahkan ada beberapa program jaminan sosial yang dirancang Dinsos Batu antara lain program rehabilitasi sosial. Bentuknya berupa pemberian alat bantu kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, kaki palsu serta pemberian bimbingan keterampilan kepada penyandang disabilitas.

Selain itu program lainnya seperti bantuan sosial kepada lansia, bantuan sosial kepada penyandang disabillitas, bantuan sosial kepada veteran dan bantuan sosial kepada janda veteran.

Kemudian ada bantuan sosial barang yang direncanakan kepada keluarga, bantuan rumah tidak layak huni, bantuan sosial kepada karyawan pabrik rokok, bantuan sosial kepada masyarakat terdampak inflasi, serta bantuan pengembangan ekonomi masyarakat.

“Dengan adanya program yang disusun dinsos itu harapannya bisa benar-benar menekan angka kemiskinan di tahun ini. Kita sangat tidak ingin angka kemiskinan stagnan apalagi naik,” imbuh dia.(end)