Hasil Tes Reaktif, Seorang Pengunjung Kafe Dikirim ke Rumah Isolasi

Pengunjung kafe di kawasan Kota Malang menjalani rapid test saat Opsgab Pemkot Malang bersama TNI-POLRI, Jumat malam (3/7). (Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Satgas COVID-19 Kota Malang menggelar operasi gabungan (opsgab) menargetkan kafe atau tempat nongkrong, Jumat malam (3/7). Operasi sekaligus dilakukan rapid test tersebut menjaring seorang dengan hasil reaktif.

Pengunjung kafe dengan hasil reaktif ini terjaring saat nongkrong di kawasan Lembah Dieng. Petugas medis bahkan melakukan dua kali tes untuk memastikannya. Karena hasil tes kali kedua tetap reaktif, yang bersangkutan dievakuasi ke rumah isolasi di Jalan Kawi.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menyampaikan pentingnya opsgab bersama unsur TNI dan Polri ini. Sebab kedisiplinan masyarakat akan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 belum maksimal. Meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) penerapannya tidak diperpanjang, bukan berarti ancaman virus telah berakhir.

“Ini sangat mengkhawatirkan, oleh karena itu saya bersama pak kapolres, pak dandim hari ini melakukan langkah mendisiplinkan masyarakat termasuk kegiatan rapid test ini,” ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat, terlebih kaum muda-mudi yang mayoritas terjaring pada opsgab, agar mematuhi anjuran pemerintah. Terutama agar disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 yang direkomendasikan WHO. Dicontohkannya menggunakan masker, jaga jarak (physical distancing) serta pola hidup sehat untuk menjaga imun tubuh.

“Mohon dengan sangat bahwa disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan ini sangat penting dan menentukan zona Kota Malang ke depan,” tegas pria yang akrab disapa Bung Edi ini.

Sementara itu, pada opsgab tersebut, total sebanyak 134 orang menjalani rapid test di dua lokasi yang berbeda. Pada kafe pertama di kawasan Jalan Kawi Atas. Tercatat 9 orang karyawan kafe tersebut hasil tesnya non reaktif.

Sedangkan pada lokasi yang kedua di kafe kawasan Jalan Lembah Dieng tercatat 125 pengunjung serta karyawan kafe menjalani rapid test dan 1 pengunjung dinyatakan hasilnya reaktif.

Perlu diketahui, Kota Malang yang sebelumnya masuk zona oranye, kini menjadi zona merah karena jumlah kasus COVID-19 mengalami peningkatan tajam. Update data data persebaran pandemi di Kota Malang per 3 Juli 2020 menunjukkan peningkatan konfirm positif terpapar virus sebanyak 17 orang. Angka ini membuat total yang terkonfirm positif sebanyak 234 orang. Rinciannya penambahan meninggal 18 orang, bertambah 1 orang jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Sebanyak 151 orang terkonfirm positif dalam perawatan, bertambah 11 orang dari hari sebelumnya. Di sisi lain, kabar baiknya untuk angka kesembuhan juga meningkat 5 orang, sehingga total 65 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) Kota malang tercatat mengalami kenaikan sebanyak 23 orang, sehingga total menjadi 784 orang. Tingginya angka OTG ini mendapat perhatian serius Satgas COVID-19 sehingga dilakukannya opsgab bersama TNI – Polri menargetkan tempat-tempat keramaian publik.(der)