Gara-gara Rebutan Remote TV, Suami Hajar Istri Siri

Tersangka Dedi Sanjaya sesaat setelah diamankan. (Istimewa).

MALANGVOICE – Yeni Ponda Sari (20) warga Dusun Karangrejo, Jambearjo, Tajinan, menjadi korban penganiayaan lantaran berebut remote TV.

Kanitreskrim Polsek Bululawang, Iptu Ronny Marghas mengatakan, korban dianiaya oleh suami siri yang diketahui bernama Dedi Sanjaya (23) warga Gebangkerep, Baron, Nganjuk. Akibatnya, Yeni mengalami luka robek di pelipis kirinya, karena pukulan tangan kosong. Juga, luka memar di kepala karena dibenturkan dinding.

“Tersangka kami tangkap tadi malam (Kamis malam, red) di pinggir Jalan Raya Bululawang, ketika hendak kabur,” ungkapnya.

Ronny menjelaskan, hubungan antara Yeni dengan Dedi ini, adalah pasangan suami istri. Mereka baru tiga tahun lalu menikah secara siri. Setelah menikah keduanya sempat tinggal di rumah Dedi, di Nganjuk.

“Mereka berdua baru satu bula pulang ke rumah orangtua Yeni, di Jalan Diponegoro, Desa Gading, Bululawang. Sebelum terjadi pertengkaran pada Rabu (24/4) malam, mereka sama sekali tidak ada masalah,” jelasnya

Akan tetapi, lanjut Ronny, pada Rabu malam mereka sempat ngobrol dan bercanda.
Penganiayaan terjadi, ketika keduanya nonton TV. Saat melihat TV, mereka berebut remote TV hingga kemudian terjadi cek-cok mulut. Ketika perang mulut, Dedi semula hanya mencubit dan meremas tangan istrinya.

“Mungkin merasa kesakitan, Yeni berontak. Saat berontak itulah, Dedi malah kesetanan dan langsung memukuli istrinya dengan tangan kosong. Bahkan membenturkan kepala korban ke dinding,” ulasnya.

Sadar kalau nyawanya terancam, Yeni lantas berontak dengan melarikan diri. Dia memilih kabur dan langsung melaporkannya ke Polsek Bululawang. Sementara Dedi yang tidak ada rasa bersalah, lantas berkemas untuk kabur.

Berdasarkan laporan korban itulah, tambah Ronny, pihakanya lantas mencari keberadaan Dedi. Hasilnya, tersangka berhasil diringkus saat hendak kabur. Dalam pemeriksaan, Dedi mengaku memukuli korban karena emosi.

“Pengakuan tersangka dia melakukan pemukulan karena kesal dan emosi,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)