Fraksi PKS Kota Batu Tolak Kenaikan BBM

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto membentangkan poster berisi penolakan kenaikan harga BBM. (MVoice/M. Noer Hadi)

MALANGVOICE – Fraksi PKS DPRD Kota Batu menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Dampaknya menambah beban hidup masyarakat, khususnya kalangan bawah.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto mengatakan, naiknya harga BBM tidak relevan di tengah trend harga minyak dunia menurun. Apalagi masih banyak masyarakat yang upahnya berada di bawah UMK. Sehingga akan melemahkan daya beli dan ketimpangan sosial makin lebar.

“Bagi kalangan menengah atas maupun pengusaha, kenaikan BBM tidak terlalu terasa. Katakanlah pengusaha, mereka akan menaikkan harga produknya. Cuma imbasnya daya beli masyarakat kalangan ekonomi lemah turut menurun,” kata Ludi.

Baca juga : Isu Kenaikan BBM, Warga Kota Batu Kesulitan Dapat Pertalite

Kenaikan harga BBM kurang tepat di saat masyarakat sedang melakukan pemihan ekonomi imbas pandemi. Tentunya, kenaikan BBM akan semakin menghimpit perekonomian mereka. Apalagi, beberapa bulan lalu, pemerintah juga menaikkan PPN menjadi 11 persen.

“Itu sama saja menambah akumulasi beban masyarakat kalangan bawah,” kata Ludi.

Baca juga : Polres Batu Tangkap Pengecer BBM Bersubsidi yang Dijual Melebihi HET

Ludi mencermati kenaikan naiknya harga BBM terletak pada lemahnya skema pendistribusian BBM subsidi yang tidak tepat sasaran. Hal inilah yang memicu anggaran subsidi turut membengkak. Alih-alih membenahi skema pendistrubusian BBM bersubsidi, pemerintah malah memilih menaikkan tarif BBM.

Baca juga : Pemkot Batu Sediakan Rp10 M bagi Masyarakat Bukan Penerima Bansos BBM

“Lagi-lagi masyarakat kecil yang dikorbankan. Karena subsidi BBM sejatinya dinikmati masyarakat berpenghasilan rendah. Kalau subsidi dicabut, perekonomian kita menganut liberalis. Mengingkari ekonomi Pancasila dan pasal 33 UUD yang mengamanatkan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan,” tegasnya.

Ludi menyerukan agar Pemkot Batu bisa menyuarakan penolakan ini ke Pemerintah Pusat. Jangan sampai masyarakat kelas bawah yang terus-terusan menjadi korban. Alasan kenaikan harga BBM karena subsidi tidak tepat sasaran juga dinilai kurang masuk akal.

Baca juga : Dinsos Salurkan BLT BBM kepada 85 Penerima di 3 Desa Kota Batu

Dampak tersebut secara umum terjadi di masyarakat Indonesia, tak terkecuali masyarakat Kota Batu. Sebagai tujuan wisata dan pertanian, Kota Batu akan merasakan dampaknya dalam waktu dekat ini. Di sektor pariwisata, Ludi memperkirakan harga-harga makanan akan ikut naik, tak menutup kemungkinan harga transportasi.

Di sektor lainnya, seperti pertanian dan peternakan, harga-harga juga diprediksi naik karena minyak kendaraan yang mengangkut produk pertanian serta peternakan mengalami kenaikan.

“Awal pekan ini saya rapat dengan kelompok peternak. Mereka sudah ancang-ancang untuk menaikan harga. Kenaikan harga ini menjadi keniscayaan karena harga pakan ikut naik kalau solar naik. Pun harga angkut ikut naik,” terangnya.(der)