MALANGVOICE – Kota Malang kembali diwarnai semarak Festival Sekarbanjar 2024. Acara yang digelar selama empat hari di Genting Merjosari ini berhasil menyatukan ribuan warga dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Puncak acara semakin meriah dengan kehadiran Gus Ahans Mahabie yang membawakan tausyiah dan lantunan syair Islami yang menyentuh hati.
Selain aspek religius, Festival Sekarbanjar juga kaya akan nuansa budaya. Berbagai lomba, seperti lomba banjari dan penanaman pohon, turut memeriahkan acara. Puncaknya, Anugerah Sekarbanjar diberikan kepada almarhum Ki Jumali Darmo Kondo sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya pada seni dan budaya Jawa.
Begal Payudara di Klojen Ditangkap Polisi, Terancam 4 Tahun Penjara
Baca Juga: Abah Anton Janjikan CSR Rp10 Miliar dari Perusahaan Asing untuk Pembangunan Kota Malang
Kawasan Kumuh Kota Malang Sisa 133 Hektare di 27 Kelurahan
Festival ini membuktikan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Melalui Festival Sekarbanjar, masyarakat Malang tidak hanya memperingati Maulid Nabi, tetapi juga menjaga kelestarian budaya leluhur.
Turut hadir dalam penutupan, Dalang Lesbumi PBNU Ki Ardhi Poerboantono, Wakil Sekretaris PCNU Kota Malang Dr. Muhammad Yunus, Kapolresta Malang Kota diwakili Kasi Keu Iptu Totok Hariyanto, Tokoh Masyarakat Genting Abah Yusron, Ketua RW 07 Merjosari Dharmaji, dan lainnya.
Dharmaji yang mewakili panitia Festival Sekarbanjar 2024, saat penutupan acara menyatakan, pihaknya berterima kasih banyak kepada semua masyarkat yang membantu suksesnya Maulid Nabi yang digelar dalam Festival Sekarbanjar.
“Festival Sekarbanjar adalah perayaan Maulid Nabi yang tidak hanya milik Lesbumi, tapi ini milik semua masyarakat. Karena Festival Sekarbanjar adalah perayaan Maulid Nabi yang kami gelar dengan konsep budaya-budaya setempat,” ujarnya.
Baca Juga: Abah Anton: Keikhlasan dan Pengabdian Tanpa Balas
Nakhoda Baru Berlayar, GP Ansor Kota Malang Siap Kawal Pilkada 2024
Dalam suasana khidmat Festival Sekarbanjar 2024, Lesbumi NU Kota Malang memberikan Anugerah Sekarbanjar kepada almarhum Ki Jumali Darmo Kondo. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasinya dalam melestarikan seni dan budaya Jawa.
Ki Jumali Darmo Kondo dikenal sebagai sosok yang sangat berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai luhur budaya Jawa. Karya-karyanya yang inspiratif telah menginspirasi banyak generasi muda.
“Sosok yang kami berikan anugerah adalah beliau yang telah berpulang dengan membawa rasa khidmat yang mendalam bagi masyarakat dan kesenian,” terang Fathul.
Fajrus menambahkan, Anugerah Sekarbanjar ini akan menjadi sebuah model penghormatan, dari Lesbumi atau Nahdlatul Ulama (NU) kepada setiap insan yang mengabdikan dirinya dalam dunia seni dan budaya. Sehingga dedikasi seseorang yang telah berpulang bisa terus dijadikan spirit perjuangan.
“Anugerah ini tidak hanya menjadi sebuah penghormatan, tetapi juga menjadi sebuah spirit yang akan terus dinyalakan oleh para penerusnya,” imbuh Fajrus.
Anugerah Sekarbanjar menjadi bukti bahwa Kota Malang memiliki perhatian yang besar terhadap para seniman dan budayawan. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terus berkarya dan melestarikan budaya bangsa.
Festival Sekarbanjar 2024 yang digelar di Genting Merjosari berhasil menyatukan ribuan warga Malang. Acara yang berlangsung meriah ini tidak hanya dimeriahkan penampilan Gus Ahans Mahabie, tetapi juga berbagai kegiatan budaya lainnya.
Kesuksesan Festival Sekarbanjar tidak lepas dari peran serta masyarakat Malang. Mulai dari panitia, peserta lomba, hingga warga sekitar yang ikut memeriahkan acara. Hal ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan masih sangat kental di tengah masyarakat.(der)