MALANGVOICE – Calon Wali Kota Malang nomor urut 3, HM Anton, menjanjikan dana CSR dari perusahaan asing untuk pembangunan di Kota Malang.
Hal itu disampaikan saat deklarasi ‘Abadi Menang Total’ di Hotel Grand Mercure, Minggu (29/9). Acara deklarasi itu dihadiri ribuan pendukung HM Anton – Dimyati Ayatullah (Abadi).
Abah Anton sapaan akrabnya mengatakan, CSR itu pernah dijanjikan saat ia menjabat sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018, namun tidak sempat dilanjutkan.
Baca Juga: Kawasan Kumuh Kota Malang Sisa 133 Hektare di 27 Kelurahan
“Dia menyampaikan ada kesanggupan lagi apabila Abadi ini nanti menang, dia akan kembali untuk memberikan CSR,” kata Abah Anton.
Selain pembangunan, Abah Anton juga menyebut akan membuat banyak event untuk mengembalikan sebutan Kota Malang sebagai Kota Bunga dan meningkatkan wisata.
“Kalau memang Abadi ini dijadikan oleh masyarakat insya Allah ini akan kita lanjutkan. Salah satunya event internasional adalah Makobu, Malang Kota Bunga. Kita betul-betul ingin mengembalikan identitas kota Malang. Kita boleh studi tiru, akan tetapi jangan melupakan sejarah bahwa Malang ini adalah Malang Kota Bunga yang sudah terkenal di mana-mana,” lanjut Abah.
Baca Juga: Abah Anton: Keikhlasan dan Pengabdian Tanpa Balas
Selain itu dalam orasinya, pasangan calon yang diusung Koalisi Rakyat Peduli Wong Cilik, yakni PKB, Partai Demokrat, PAN, dan Partai Ummat secara terbuka mengumbar janji kampanyenya di depan ribuan massa. Diantaranya banjir, kemacetan, kesehatan hingga pasar berkelanjutan sebagai motor ekonomi Kota Malang.
“Inilah rancangan yang saya gagas untuk pembangunan Kota Malang. Ada transportasi umum, tata kelola kota yang lebih baik, dan perbaikan kesehatan untuk warga Kota Malang. Rancangan ini adalah purwa rupa Kota Malang dalam 20 tahun kedepan, yang artinya sudah terarah dan tinggal dilanjutkan,” ujar Abah Anton.
Ia juga menyebut majunya kembali menjadi calon wali kota itu bukan semata kehendaknya. Melainkan banyak dukungan dari masyarakat, ulama, dan tokoh masyarakat.
“Saya sampaikan bahwa Wali Kota itu bukan pekerjaan, tapi pengabdian. Roh dari wali kota itu ada pelayan bukan raja menurut saya,” jelasnya.
“Kenapa para tokoh masyarakat ini mengusung kita, karena untuk kepentingan bersama bahwa mereka sudah melihat pada waktu itu bukti nyata. Itu yang ingin diteruskan, ingin dilanjutkan. Terus tenang, nggak ada sedikit pun ambisi saya,” tutup Anton.(der)