MALANGVOICE– Beragam menu kuliner dari sejumlah hotel dan restoran ternama disajikan dalam Batu Street Food Festival (BSFF) 2024 yang digelar di halaman Balai Kota Among Tani, Kota Batu. Event yang digelar mulai 2-4 Agustus ini berjalan memasuki penyelenggaraan tahun ketujuh. Serta dijadikan sebagai agenda tahunan yang tertuang dalam Kalender Wisata Batu 2024 dan agenda wisata nasional Kemenparekraf.
Pada hari pertama pembukaan, Jum’at (2/8), antusias masyarakat cukup tinggi. Mereka berbondong-bondong berburu hidangan kuliner kualitas bintang kaki lima namun harganya kaki lima. Kurang lebih ada 60 tenant dari kalangan hotel, restoran maupun destinasi wisata yang berpartisipasi dalam event tahunan kolaborasi antara Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu dan PHRl Batu.
BSSF#7 2024 mengusung tema ‘Wonderfull Batu, Kenali Kota Batu melalui Ruang Imajinasimu. Menonjolkan sektor unggulan Kota Batu seperti hortikultira, peternakan dan sektor pariwisata. Pembukaan event kuliner ini juga dimeriahkan oleh sejumlah atraksi hiburan. Mulai dari peragaan busana, carnival parade, dance performance hingga live cooking dari Chef Una, kontestan Master Chef Indonesia 10.
“Saya mengapresiasi Pemkot Batu dan PHRI Batu atas penyelenggaraan Batu Street Food Festival (BSFF) ketujuh pada 2 hingga 4 Agustus. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk menyukseskan gerakan wisata di dalam negeri,” ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno melalui saluran daring.
Baca juga:
Jenazah ER Dipindahkan, Pemakaman di TMP Suropati Bukan Inisiatif LVRI Batu
Kuliner Nusantara Rasa Bintang 5 Harga Kaki LimaTersaji di BSFF 2022 Kota Batu
Chef Olivia Sajikan Masakan di Batu Street Food & Culinary Festival 2021
Politeknik Indonusa Surakarta Sukses Gelar Kompetisi Produk Inovasi IITE 2024
Ditemukan Casing Bom, Terduga Teroris di Kota Batu Hendak Meledakkan Tempat Peribadatan
Event BSFF#7 dibuka langsung Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bersama jajaran Forkopimda Batu. Aries menyampaikan, agenda tahunan yang digelar berkolaborasi antara PHRI dan Disparta Batu menjadi event kebanggaan sekaligus mempromosikan pariwisata agar dapat melipatgandakan trend angka wisatawan berpelesir ke Kota Batu. Mengingat aktivitas wisata tak luput dari hidangan kuliner yang menggugah rasa.
“Maka saya meyakini BSSF ini bagian promosi luar biasa melalui wisata kuliner yang lezat dengan harga merakyat. Kalau hidangannya lezat, harganya murah maka semakin tinggi minat masyarakat luar daerah berwisata ke Kota Batu,” papar Aries.
Pecahkan Rekor MURI, BSSF #6 Masuk Agenda Wisata Nasional Kemenparekraf
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi menuturkan, pencapaian luar biasa ini berkat dukungan penuh dari berbagai pihak. Event tersebut menjadi platform keragaman kuliner yang dihasilkan dari kekayaan budaya Nusantara.
Ia tak menampik, sub sektor ekonomi kreatif semacam kuliner menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam aktivitas berwisata. Banyak ragam menu yang disajikan akan memperkaya khazanah kuliner Kota Batu. Dengan begitu, juga akan memperlengkap referensi destinasi wisata kuliner.
BSSF sebagai instrumen untuk menggerakkan potensi hasil pertanian dan pariwista. Sehingga diharapkan keduanya bisa berjalan beriringan. Apalagi Kota Batu, selain daerah wisata, juga dikenal sebagai daerah pertanian, khususnya pertanian holtikultura.
“Harapan kami, pertanian dan pariwisata bisa dipadukan. Kota Batu memiliki banyak hasil pertanian seperti apel, kentang, stroberi. Produk pertanian tersebut akan diolah menjadi hidangan kuliner,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Disparta Batu, Arief As Siddiq meyakini, agenda tahunan BSFF memiliki nilai strategis mengangkat pamor Kota Batu sebagai daerah destinasi wisata, baik di tingkat regional maupun nasional.
Ia menuturkan, BSSF merupakan salah satu event tahunan andalan yang masuk dalam Kalender Wisata Kota Batu. Berkat konsistensinya, event tersebut berhasil ditetapkan sebagai agenda nasional Kemenparekraf sejak 2023 lalu. Karena berhasil masuk dalam agenda nasional, BSSF pada tahun ini digelar lebih semarak dibandingkan sebelumnya.
Ia mengatakan, kuliner merupakan bagian dari sub sektor ekonomi kreatif dan memiliki korelasi dengan sektor industri pariwisata karena akan menjadi pemikat belanja wisatawan dan memberi nilai tambah kawasan itu.
“Kuliner menjadi pendongkrak tingkat pertumbuhan ekonomi dan pemikat tingkat belanja wisatawan serta pelengkap kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanannya,” kata Arief.(der)