E-sport, Cabor Baru KONI Kota Batu

Atlet e-sport Kota Batu mengikuti seleksi pertandingan eksebisi Porprov Jatim VII 2022 lalu. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE– E-sport menjadi salah satu cabor baru yang akan dipertandingkan saat pelaksanaan Porprov Jatim VIII 2023. Pelaksanaanya digelar di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang.

Cabor E-sport Indonesia (ESI) kini masuk sebagai anggota di bawah naungan KONI Jatim. Selaras dengan itu, KONI Kota Batu pun akan melantik pengurus ESI Kota Batu pada November mendatang.

“Pelantikan pengurus ESI dilakukan saat Muskot pada November nanti,” kata Ketua KONI Kota Batu, Mahfud.

Baca juga: Pemkab Malang Surplus 79 Ribu Ton Produksi Beras

Baca juga: Mendag Kaget Harga Ayam dan Cabai di Malang Murah

Baca juga: Petugas Lapas Kelas I Malang Lowokwaru Temukan Bungkusan Misterius

Mahfud menuturkan, ESI Kota Batu memiliki diresmikan berdasarkan SK KONI Jatim bernomor 02/SK/ESI.JATIM/VIII/2021. Surat peresmian itu diterbitkan pada awal 2022 lalu. Piranti untuk penyelenggaraan ESI bisa menggunakan ponsel pintar maupun konsol.

“Pertandingannya bisa dilakukan secara head to head (luring) maupun daring,” imbuh Mahfud.

Bergabungnya ESI tentu menambah daftar cabor yang berada di bawah naungan induk organisasi olahraga itu. Selain ESI, ada beberapa cabor baru yang masuk dalam KONI Kota Batu. Yakni Ikatan Olahraga Dance Sport Indonesia (IODI), Arung Jeram, Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin).

Baca juga: Jelang Porprov Jatim 2022, KONI Kota Batu Matangkan Kualitas Atlet

Baca juga: KONI Kota Batu Incar Papan Tengah pada Ajang Porprov Jatim 2022

Baca juga: Mbois Squad PUBG Team Jatim Sabet Juara National E-sports PUBG Competition

Sementara itu, Ketua ESI Kota Batu, Hardian Bayu Kusumo mengatakan di Kota terdapat 150 komunitas penggemar game. Sementara yang tergabung dalam ESI Kota Batu, masih ada dua club, yaitu Sambang Dulur Club dan Karabao Club.

Menurutnya ada beberapa permainan yang menjadi unggulan. Yakni Mobile Legend, PES, PUBG, dan Free Fire. Itu pun dinilai lebih cukup karena sudah mengakomodir 4 dari 6 game yang dipertandingkan.

“Berdasarkan data kami, ada sekitar 350 gamer dan masing-masing klub ada sekitar 60 tim. Jumlah tiap tim bervariasi menyesuaikan kebutuhan game yang dimainkan,” ujar dia.(end)