Dosen Unitri Dukung Pengembangan Usaha Kue Kering di Bunulrejo

MALANGVOICE – Memulai sebuah wirausaha tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Pada era serba digital, pelaku usaha mudah memanfaatkan teknologi.

Namun, fakta di lapangan berkata lain, tidak semua kelompok masyarakat bisa mengoptimalkan fungsi teknologi. Misalnya saja, sekelompok ibu rumah tangga di Bunulrejo, Malang. Mereka mendapat pendampingan dari tim pengabdian masyarakat Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) untuk peningkatan hasil usaha.

Tim yang beranggotakan dosen Unitri yaitu Yuswa Istikomayanti dan Hanif Fikri bariska, dan Rizki Aprilia ini mendampingi kelompok usaha kecil yang dijalankan ibu-ibu rumah tangga Bunulrejo.

“Kami dampingi usaha jajanan kering dari bulan April hingga November 2018 nanti. Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi berkesempatan mendampingi kedua kelompok, yakni Kelompok Ibu Mayang Dalam (KMD), dan Kelompok Ibu Grindulu Sejahtera (KGS) untuk memproduksi kacang bawang, stik keju, dan sale molen pisang,” kata Yuswa.

Yuswa menceritakan, awal mulanya ibu-ibu tersebut masih belum percaya diri untuk menjual produknya. Namun pada kesempatan menjelang hari raya Idul Fitri 1439H tahun 2018, kelompok usaha ini berhasil menjual produk kacang bawang, stik keju dan sale molen pisang. Meskipun omzet awal kedua kelompok tersebut dalam kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta saja, namun antusiasme para ibu itu sangat tinggi.

“Dengan demikian masih sangat diperlukan aspek pendampingan perluasan jaringan pemasaran sehingga dapat meningktakan omzet usaha,” tambahnya.

Selain pendampingan untuk mengembangkan jiwa wirausaha, tim pengabdian masyarakat juga membantu dalam aspek teknologi higienitas, pengontrolan proses produksi dengan SOP (Standar Operasional Prosedur), penggunaan mesin peniris/spinner, serta pengembangan manajemen keuangan usaha kecil ini.

Hal yang terpenting dari keberlanjutan embrio usaha, lanjut Yuswa, yaitu semangat ibu-ibu untuk terus maju, tidak pesimis dan mau berinovasi untuk menghadapi tantangan baru dan persaingan usaha yang semakin kuat. Tentunya kegiatan pengabdian ini tidak putus sampai di sini saja.(Der/Aka)