Diam-diam, Tosan Tinggalkan Rumah Sakit

Tosan, korban kekerasan preman di Lumajang (deny)

MALANGVOICE – Aktivis lingkungan korban penganiayaan, Tosan, akhirnya meninggalkan RS Syaiful Anwar Malang, petang ini sekitar pukul 18.20 WIB. Proses kepulangan aktivis asal Desa Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang itu, sempat tidak ada kepastian sejak pagi hari.

Kabarnya, Tosan akan meninggalkan rumah sakit siang hari. Namun, sampai sore hari, Tosan didampingi istrinya Ny Ati Hariyanti masih tampak berada di ruang 13, tempat perawatan. Di luar ruangan, masih tampak beberapa petugas kepolisian berjaga dan mengawasi sekitar tempat Tosan dirawat.

Baru petang hari tadi sekitar pukul 18.20, Tosan benar-benar meninggalkan rumah sakit secara diam-diam. Ketika meninggalkan rumah sakit, Tosan mendapat pengawalan ketat petugas kepolisian dan dari LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban).

Untuk mengelabuhi wartawan yang menunggu sejak pagi hari, Tosan diselinapkan melalui jalan belakang dari ruang 13. Tosan beserta keluarganya diboyong keluar dan dinaikkan mobil mini bus warna silver dan hitam.

Sebelumnya, Tosan sempat menemui wartawan dan mengucap terima kasih saat dipindah ke ruang 13 dari ruang 12 ICU. Setelah di ruang 13, Tosan hanya bisa menyapa wartawan dengan lambaian tangan dari sang istri, Ati Haryati.

Setelah Tosan meninggalkan rumah sakit, menurut dr MS Niam, berarti usai sudah tugas RSSA. Menurutnya, kondisi Tosan memang benar-benar baik dan bisa mencerna semua makanan.

“Kondisi lambung yang pecah sudah normal dan bekas operasi sudah kering. Saya sudah rekomendasikan tidak perlu ada kontrol lagi,” kata Niam.