MALANGVOICE– Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu berhasil menembus predikat tiga besar dalam lomba desa/kelurahan dan 10 program pokok PKK tingkat provinsi yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Jatim. Capaian itu berkat pengembangan 16 program inovasi yang dipaparkan kepada tim penilai pada Mei lalu.
16 inovasi yang diluncurkan meliputi Sidedi pada bidang pemerintahan, BPJS untuk perangkat BPD LPMD RW dan RT, Si Keris, dan Asmara. Kemudian pada bidang pembangunan ada inovasi masyarakat berdaya, desa cegah inflasi, dan penanganan stunting.
Bidang pembinaan ada gemar pos ketan, bina pemuda dan perempuan desa berdaya. Bidang pemberdayaan inovasi Prabu, Pro Jagat, Gebrak Gang Desa, Kelingan dan Simata Desa. Terakhir untuk Belanja Tak Terduga dikembangkan inovasi Gedruk Bumi.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menuturkan, potensi wisata Desa Oro-Oro Ombo mampu mengantarkan peningkatan PADes. Pada 2020 terhimpun Rp134 juta naik 467 persen menjadi Rp850 juta pada tahun 2022. Peningkatan PADes bersumber dari pengelolaan tanah kas desa dan juga kerjasama desa, baik wisata dan kuliner.
“Kenaikan ini sangat fantastis, dan semoga kebehasilan ini menular ke desa lainnya,” jelasnya saat menyambut kunjungan Tim Penilai Lomba Desa dan Ketua TP PKK Jatim, Arumi Bachsin di Balai Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu (Selasa, 27/6).
Baca juga:
Bayi Diduga Keracunan Susu dan Biskuit, Dinkes Beri Klarifikasi
PT BPF Salurkan Hewan Kurban ke Pemkot Malang, Sutiaju Pastikan Penyaluran Tepat Sasaran
Polresta Malang Kota Terbaik ke-2 Lomba Polisi 110
Ratusan Kilometer Jalan Rusak di Kabupaten Malang Segera Mulus
Diduga Kelebihan Muatan, Truk Pengangkut Galon Air Mineral Terperosok di Jurang Susuh
Luncurkan 16 Inovasi, Desa Oro-Oro Masuk Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Jatim 2023
Peningkatan PADes ini, Desa Oro-Oro Ombo menjadi salah satu desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinannya sangat signifikan yaitu 66,6% dari Tahun 2018. Tercatat Tahun 2018 jumlah kemiskinan mencapai 234 KK dan Tahun 2022 menurun menjadi 78 KK. Capaian ini, menurut Aries, sejalan dengan visi misi pemerintah daerah yaitu Desa Berdaya Kota Berjaya dengan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Desa yang memiliki APBDes sebesar Rp 8 Miliar ini, memiliki luas wilayah 1.381 Ha dan jumlah penduduk 11.982 jiwa, juga mewujudkan keberhasilannya dalam mengembangkan 3 sektor unggulan yang menjadi fokus pembangunan daerah yaitu pertanian, pariwisata dan UMKM. Pengembangan ini dapat dilihat dari beragam inovasi yang dihasilkan, termasuk melalui gerakan 10 Program Pokok PKK
Diakhir paparannya, Aries berharap, kedatangan tim penilai akan memberikan inspirasi sekaligus masukan untuk perbaikan ke depan. Terutama berkaitan dengan upaya kolaborasi yang harus dibangun, antara pemerintah pusat, desa, PKK dan juga masyarakat, sehingga akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami sangat senang dan terima kasih atas kehadirannya di Kota Wisata Batu, dan kami berharap ini akan menjadi inspirasi sekaligus masukan untuk perbaikan ke depan. Terutama bagaimana membangun kolaborasi antara pemerintah provinsi, kota, desa dan PKK serta peran serta masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Tim Penilai melakukan peninjauan antara lain di pos kamling Dusun Krajan dan Dresel, rumah sehat, gang ramah anak, rumah baca, posyandu dan bank sampah. Tim juga melihat ruang pamer UMKM, kawasan 1000 homestay, wisata AMKE (area model konservasi dan edukasi), eduwisata pembibitan dan agrowisata jeruk. Juga melihat produk olahan labu, melihat produk Batik Roro Sekar, wisata Deberran, budidaya ikan dan kebun cabai.
Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin, dalam sambutannya memberikan selamat atas keberhasilan Desa Oro-oro Ombo yang masuk dalam 3 besar Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Provinsi Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan proses terakhir setelah melakukan berbagai tahapan lomba.
“Selamat kepada Tim Penggerak PKK Kota Batu dan Desa, Pak Wali dan Pak Kades yang sudah melalui beberapa proses dan sekarang sudah masuk 3 besar. Dan saat ini masuk ke proses terakhir. Pembangunan di sini sangat luar biasa dan saya melihat bagaimana potensi desa bisa dikembangkan untuk menambah pemasukan daerahnya,” jelasnya.
Istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak ini menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan lapang yaitu ingin menyinkronkan apa yang telah dipaparkan dengan kondisi lapang. Harapannya, apa yang telah dipaparkan banyak kesesuaian dengan yang ada dan bahkan lebih bagus.
“Jadi nanti kita betul-betul bisa ditunjukkan satu persatu apa saja yang kemarin dipaparkan dan aslinya seperti apa. Terutama Desa Oro-oro Ombo dengan inovasinya yang paling banyak dibanding yang lain,” tutur Arumi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Pemprov Jatim Budi Sarwoto menuturkan, pada tahun ini lomba mengusung tema “Desa Mandiri Jawa Timur Bangkit”. Ia menegaskan, tema ini sebagai pemacu agar desa mandiri sepenuhnya, bukan hanya sekedar status semata.
Di Jawa Timur ada sebanyak 1.940 desa berstatus mandiri. Pihaknya pun berkeinginan muncul desa-desa mandiri lainnya di Jawa Timur. Apalagi selama ini semua desa mendapat sokongan dana desa (DD) untuk melakukan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
“Selamat atas terpilihnya Desa Oro-Oro Ombo sebagai tiga besar bersama Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar dan Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun. Tujuan lomba ini yakni untuk evaluasi dan penilaian lembaga pemerintahan yang dilakukan secara berjenjang mulai desa, kecamatan, kota, provinsi, dan nasional,” ujarnya.(der)