Luncurkan 16 Inovasi, Desa Oro-Oro Masuk Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Jatim 2023

Sejumlah program unggulan dipaparkan Pemdes Oro-Oro Ombo saat penilaian lomba desa/kelurahan tingkat Jatim tahun 2023. (MVoice/Pemkot Batu).

MALANGVOICE– Desa Oro-Oro Ombo Kota Batu melaju ke tingkat Provinsi Jatim dalam penilaian lomba desa/kelurahan. Penilaian digelar di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Jatim beberapa waktu lalu.

Ada 16 inovasi yang dikembangkan Desa Oro-Oro Ombo sehingga berhasil melaju di lomba desa/kelurahan tingkat Pemprov Jatim yltahun 2023. Antara lain di Sidedi pada bidang pemerintahan, BPJS untuk perangkat BPD LPMD RW dan RT, Si Keris, dan Asmara.

Kemudian pada bidang pembangunan ada inovasi masyarakat berdaya, desa cegah inflasi, dan penanganan stunting. Bidang pembinaan ada gemar pos ketan, bina pemuda dan perempuan desa berdaya. Bidang pemberdayaan inovasi Prabu, Pro Jagat, Gebrak Gang Desa, Kelingan dan Simata Desa. Terakhir untuk Belanja Tak Terduga dikembangkan inovasi Gedruk Bumi.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengaku bangga atas capaian itu. Menurutnya Desa Oro-Oro Ombo memiliki potensi begitu lengkap mulai daya tarik wisata, kuliner hingga agrotourism. “Semua berkat kepemimpinan dan kreatiivitas kepala desa dan perangkatnya, lembaga desa, babinsa dan babinkamtibmas serta dukungan seluruh masyarakat,” timpal Aries.

Baca juga:
Reddorz Sesalkan Adanya Dugaan Praktik BO di Penginapan Griya Cempaka Tlogomas

Patung Buddha Tidur Dibersihkan Sambut Peringatan Tri Suci Waisak

Arema Resmikan Dua Pemain Asing Sekaligus

Olah Umbi Porang, Desa Oro-oro Ombo Juara Kreasi Kuliner Khas Desa Wisata

Selain itu, lanjut Aries, angka kemiskinan di Desa Oro-Oro menunjukkan penurunan. Tercatat pada 2018 lalu terdapat 234 KK. Angka kemiskinan menurun menjadi 78 KK pada 2022. Pihaknya pun memberikan apresiasi atas terobosan pemerintah desa yang turut berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita memberikan apresiasi sangat besar kepada kepala desa dan seluruh jajaran serta dukungan seluruh masyarakat. Terutama dalam penurunkan angka kemiskinan dari 234 KK di tahun 2018 menjadi 78 KK di Tahun 2022,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Aries menambahkan yang patut menjadi perhatian adalah keberhasilan Desa Oro-oro Ombo meningkatkan pendapatan asli desa (PADes). Pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp150 juta kemudian melonjak Rp850 juta pada 2022 lalu. Hal ini patut dicontoh oleh seluruh desa yang ada di Kota Batu dan juga daerah lainnya.

“Keberhasilan inovasi ini akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli Desa Oro-Oro Ombo yang tahun 2021 ditargetkan Rp150 juta meningkat 467% menjadi Rp 850 juta di tahun 2022,” jelas Aries.

Ia berharap, apapun yang menjadi hasil dari lomba ini akan menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Batu maupun pemdes/kelurahan di Kota Batu untuk terus maju dan berkembang dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Kita berusaha dan berdoa yang terbaik, yang terpenting adalah bagaimana untuk terus meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.(der)