MALANGVOICE– Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Batu terganjal keterbatasan fasilitas gedung balai diklat peningkatan kompetensi aparatur sipil negara (ASN). Padahal Pemkot Batu dengan jumlah 4.810 ASN sangat memungkinkan untuk mendirikan balai diklat tipe C. Dengan hadirnya balai diklat, maka dapat menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan pegawai secara mandiri serta pelaksanaannya bisa berjalan efektif dan efisien.
Sebagai solusi atas keterbatasan fasilitas tersebut, BKPSDM Kota Batu menggandeng lembaga lainnya yakni Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur untuk penyelenggaraan orientasi peningkatan kompetensi pegawai di Balai Diklat Surabaya. Seperti pelaksanaan orientasi yang diikuti 344 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
Elang Jawa ‘Saeba’ Diluncurkan Pemkot Batu, Maskot Resmi Porprov Jatim 2025
Mereka berasal dari angkatan 2021 hingga 2023. Meliputi 202 guru, 10 tenaga kesehatan, dan 132 pegawai dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya. Untuk pelatihan teknis dan pengembangan kompetensi lainnya, peserta akan mengikuti kegiatan di Kampus UPT BPSDM Jatim yang berlokasi di Kota Malang. Semua program tersebut dirancang agar P3K dapat memahami peran dan tanggung jawab secara optimal di lingkungan kerja masing-masing.
“Adapun materi orientasi mencakup pengenalan organisasi dan tatanan kerja, manajemen pemerintahan, serta penerapan fungsi dan tugas di lingkungan instansi. Harapannya, ke depan Kota Batu dapat memiliki balai diklat sendiri agar semua pelatihan dan pengembangan ASN bisa dilaksanakan lebih efektif dan efisien,” ujar Kepala BKPSDM Kota Batu, Santi Restuningsasi.
Keterbasan gedung balai diklat bukan suatu alasan untuk tak menggelar orientasi P3K. Karena bakal melanggar regulasi jika tak menyelenggarakan peningkatan kompetensi pegawai. Apalagi peningkatan kualitas abdi negara begitu linear dengan pelayanan publik yang optimal. Sehingga dapat mewujudkan transformasi birokrasi pemerintahan yang akuntabel, transparan, inovatif dan efisien serta efektif.
“Investasi pada kualitas ASN suatu kunci memperkuat layanan publik dan daya saing daerah di masa depan. Pengembangan sumber daya manusia di Kota Batu semakin penting karena dinamika pemerintahan yang terus berkembang,” tandas dia.(der)