Awam: Lewat Media Cerita, Anak-anak Lebih Mudah Diedukasi

Owner dan pendiri Kampung Dongeng foto bersama Operational Manager Museum Angkut dan karyawan.(Miski)
Owner dan pendiri Kampung Dongeng foto bersama Operational Manager Museum Angkut dan karyawan.(Miski)

owner-dan-pendiri-kampung-dongeng-foto-bersama-operational-manager-museum-angkut-dan-karyawan-miski2

MALANGVOICE – Owner dan Pendiri Kampung Dongeng, Awam Prakoso, berusaha mewujudkan 1.000 kampung dongeng yang tersebar seluruh Indonesia.

Awam menyebut, melalui media cerita, anak-anak lebih mudah diedukasi dan dapat menyerap hal-hal positif.

Nantinya, cerita yang disampaikan akan diserap melalui nalar mereka sendiri.

“Salah satunya edukasi menjaga lingkungan dan membuang sampah tidak sembarang,” kata dia, Kamis (10/11).

Sampai sekarang, kampung dongeng baru tersebar di 59 titik di Indonesia. Di Jawa Timur, selain Malang Raya juga Surabaya sudah mulai berjalan.

“Kami akan mempersempahkan dan menyebarluaskan gema dongeng ke seluruh Indonesia,” jelasnya.

Sementara, Operasional Manager Museum Angkut, Endang A Shobirin, mengatakan, pihaknya berusaha ikut andil dalam memberikan pendidikan kepada anak bangsa.

Saat ini, di Museum Angkut tersedia program Cakra Manggiling. Mulai metode pembelajaran, belajar soal kendaraan, lalu lintas dan keamanan. Selanjutnya, praktek seperti memahami transportasi tradisional hingga kendaraan berteknologi.

“Nanti siswa-siswa bisa belajar langsung soal kendaraan yang ada di Museum Angkut. Tujuannya tidak lain mendorong terwujudnya karakter anak,” papar dia.

Ditambahkan Ketua Pelaksana kampung dongeng, Amida Ratna Sambawa, mengakui, kampung dongeng di Malang Raya sudah berdiri sejak tiga tahun lalu.

Selain launching, Jumat hingga Minggu, besok dilanjut kemah kampung dongeng, berlangsung di Kota Batu.

“Banyak hal positif yang bisa diambil dalam kampung dongeng. Tujuan utamanya adalah membentuk karakter dan ke depan terbentuk kota ramah anak di Malang Raya,” pungkasnya.