Anggota Terlibat Tragedi Kanjuruhan, Jenderal Dudung: Mungkin Terpancing Situasi

KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di RSSA Kota Malang. (MVoice/M. Noer Hadi)

MALANGVOICE – Kepala Staf TNI AD (KASAD), Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan belasungkawa atas tragedi Kanjuruhan.

Ratusan korban jiwa berjatuhan usai laga Arema FC menjamu Persebaya karena tindakan represif aparat pada Sabtu (1/10) lalu.

Sejumlah korban luka masih menjalani perawatan di RSSA Kota Malang. Ia pun datang menjenguk para korban pada Kamis (6/10). Menurutnya kondisi korban cukup memprihatinkan.

“Selaku KSAD, saya berdoa kepada yang masih dirawat cepat sembuh dan keluarganya diberikan ketabahan. Semoga korban meninggal diterima diterima di sisi Allah SWT dan keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan,” katanya.

Baca juga : Saksi Aremania Rasakan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan Lebih Perih, “Seperti Film Horor”

Baca juga : 2 Minggu Lagi Ultah, Aremanita Mahasiswi IBU Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Baca juga : 35 Orang Diperiksa Polisi Sebagai Saksi, Polisi Hati-hati Tetapkan Tersangka

Lebih lanjut, Dudung menyampaikan, langkah hukum yang akan diberikan kepada anggotanya. Salah satunya tindakan anggota yang terekam video menedang punggung suporter hingga tersungkur.

Ia mengatakan, tindakan anggota TNI itu dimungkinkan karena emosi terpancing dengan kondisi di dalam stadion. Namun untuk memastikan lebih detail, pihakya menunggu hasil penyelidikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

“Kita juga tidak tahu bisa seperti itu, tetapi yang jelas itu hanya beberapa orang mungkin karena emosi atau terpancing. Keputusan menyesuaikan dengan hasil yang dikeluarkan TGIPF,” timpal Dudung.

Baca juga : Mahfud MD Pimpin TGIPF Usut Tragedi Kanjuruhan

Baca juga : TGIPF Diisi Mantan Pemain Timnas, Mahfud: Kalau Ada Penyalahgunaan Jabatan Akan Diserahkan ke KPK

Baca juga : Aremania Layangkan Somasi, Jokowi: Kami Usut Tuntas

Tindakan represif aparat TNI terekam dalam video yang beredar luas di media sosial. Khalayak ramai pun mengecam tindakan yang cenderung brutal itu hingga banyak korban bergelimpangan. Meski begitu, Dudung menegaskan, banyak anggotanya yang turut membantu evakuasi korban ke rumah sakit.

“Rata-rata anggota kami. Tentunya saya berterima kasih kepada para anggota. Saya akan ke Batalyon Zipur 5 menyampaikan terima kasih kepada anggota yang menolong, korban dibawa ke rumah sakit,” pungkasnya.(der)