Anggarkan Rp6 Miliar, DPUPR Tambah Jaringan Drainase Baru

Menghadapi musim penghujan, masyarakat bahu membahu membersihkan sampah di aliran air. (MVoice/Pemkot Batu)

MALANGVOICE – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu menyiapkan anggaran senilai Rp6 miliar untuk pembuatan drainase. Pembangunan saluran air ini dilakukan di 36 titik yang tersebar di tiga kecamatan Kota Batu.

Kabid Bina Marga DPUPR Kota Batu, Eko Setyawan menuturkan, pembuatan drainase untuk mengurangi genangan air di ruas jalan. Terlebih saat ini memasuki musim penghujan dan diprediksi puncak hujan terjadi pada Januari 2023.

“Tujuannya agar air tidak menggenang di ruas jalan. Genangan air memicu terjadinya kerusakan infrastruktur jalan. Serta demi keselamatan pengendara,” ujar dia.

Baca juga: Bencana Mengintai, Kegiatan Alam yang Digelar Lembaga Pendidikan Diatur Ketat

Baca juga: 7 Fraksi DPRD Godok Usulan Nama-nama Pj Wali Kota Batu

Baca juga: Percetakan CV LITERINDO Terbakar, Kerugian Mencapai Ratusan Juta Rupiah

Baca juga: Penanganan Banjir di Kota Batu Butuh Pemetaan Jaringan Drainase

Sebagaimana diketahui, tatkala hujan deras mengguyur, beberapa ruas jalan di Kota Batu tergenang air. Genangan air itu lantaran kurangnya area resapan. Selain itu, penyebabnya karena penumpukan sampah di jaringan drainase sehingga air meluap hingga ke jalan.

Baca juga: BMKG Prediksi 10 Tahun Mendatang Genangan Air di Kota Batu Mencapai 1 Meter

Baca juga: Kota Batu Menuai Banjir di Kala Hujan, Alasan Klise Kerap Dilontarkan

Baca juga: Pemkot Batu Bangun Strategi untuk Memenuhi RTH 30 Persen

Lebih lanjut, Eko mengatakan, pembuatan drainase di 36 titik, masing-masing panjangnya sekitar 50-60 meter. Selain itu, DPUPR juga menambahkan usulan sebanyak 20 paket pembuatan drainase. Usulan itu disisipkan saat pembahasan perubahan APBD 2022.

Biaya pembuatan drainase bervariasi di tiap titik. Hal itu tergantung dengan kondisi di wilayan. Semakin sulit medan yang akan dipasang maka membutuhkan biaya semakin besar.

“Pemasangan drainase, berbeda sistemnya dengan pengerjaan jalan. Jaringan drainase antara satu titik dengan titik lainnya membutuhkan biaya yang berbeda,” imbuhnya.(end)