Dinkes Paparkan Hasil Uji Lab Menu MBG dari SDN Dinoyo 2

MALANGVOICE- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang merilis hasil uji lab menu Makan Bergizi Gratis (MBG) SDN Dinoyo 2 Kota Malang.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr. Husnul Muarif, mengatakan, hasil sampel makanan MBG yang dibawa dari SDN Dinoyo 2 dibawa ke Puskesmas Dinoyo untuk dilakukan uji lab pada Kamis (9/10).

Uji lab tersebut menggunakan metode sanitarian kit atau penanaman selama 48 jam. Sampel yang diambil adalah ayam suwir, tahu goreng, tumis wortel, jagung, buncis dan nasi putih.

Progres Masih 14 Persen, Wali Kota Malang Cek Langsung Proyek Drainase Jalan Soehat

“Yang tidak mengandung mikroba hanya tahu goreng,” katanya, Selasa (14/10).

Dugaan adanya mikroba itu diakibatkan kurang bersihnya tempat makanan (ompreng). Hal itu juga berdasar uji lab pencucian ompreng makanan kurang bersih sehingga membuat makanan yang baru dimasak terkontaminasi sehingga berbau tidak sedap.

Sedangkan terkait ayam suwir yang dianggap bau dikatakan Husnul hanya belum matang sempurna.

“Menu makanan sebelumnya adalah ikan dori, kemungkinan mencucinya tidak bersih. Setelah itu, kemungkinan proses memasaknya kurang sempurna,” tegasnya.

Dengan begitu, Husnul menyarankan kepada SPPG agar lebih cermat saat mencuci wadah makanan sebelum digunakan kembali.

“Kami dari Dinkes dan Dispangtan menyarankan agar pencucian ompreng makanan menggunakan air panas agar bakterinya mati, lalu penyimpanan makanan harus benar-benar memperhatikan suhu dan proses memasak menggunakan air PDAM untuk semua SPPG,” kata Husnul.

Kadinkes menegaskan bahwa kedepan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus menekankan Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia juga menambahkan bahwa Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) sudah melakukan pengawasan dan ada beberapa yang butuh pembenahan dadi hasil IKL.

“Dari semua SPPG di Kota Malang, ada beberapa yang masih butuh perbaikan ke depan, sehingga dari hasil IKL juga memberikan rekomendasi bagi SPPG yang belum memenuhi syarat. Kemudian kita inspeksi lagi untuk melakukan penilaian berikutnya,” ujarnya.

Husnul juga berharap bahwa Dinkes sudah memberikan pelatihan kepada penjamah makanan. Selain itu, IKL akan dinilai lagi jika belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

“Kami berharap pelatihan yang diberikan bisa diamanahkan dengan baik, dan pengawasan kami lakukan secara berkala,” tandasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait