MALANGVOICE— Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, menunjukkan langkah konkret dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Bertempat di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, Kamis (10/7), ia menandatangani Perjanjian Pinjam Pakai Barang Milik Daerah (BMD) bersama Menteri Sosial RI.
Lewat kerja sama ini, Pemkot Malang resmi menyerahkan lahan seluas 1.027 meter persegi dan bangunan 2.293 meter persegi di Jalan Raya Tlogowaru kepada Kementerian Sosial. Aset tersebut akan digunakan untuk mendirikan Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali. Kota Malang berkomitmen tidak membiarkan satu pun anak tertinggal dari pendidikan hanya karena faktor ekonomi,” tegas Wahyu Hidayat.
Ia menekankan penyerahan aset ini bukan sekadar soal fisik, tapi wujud nyata kepedulian Pemkot Malang terhadap masa depan generasi muda. Program Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif Kementerian Sosial di bawah arahan Presiden Prabowo untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan.
Langkah Pemkot Malang ini sekaligus menjadi bagian dari program Dasabakti, upaya membangun Malang sebagai kota yang semakin Mbois (keren) dan berkelas.
Target Sekolah Rakyat di Kota Malang diharapkan sudah mulai beroperasi pada 14 Juli mendatang.
Batu Vespa Fest 2025 Ajang Berkumpulnya Pecinta Skuter Klasik
“Kita sudah siap 100 persen. Mulai dari gedung, fasilitas, guru, kepala sekolah, sampai muridnya semua sudah siap,” ujar Wahyu yang akrab disapa Pak Mbois.
Ia juga menyebutkan bahwa kesiapan Malang mendapat apresiasi langsung dari Menteri Sosial.
“Tinggal kita kawal bersama agar program ini berjalan sukses dan lancar,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Kota Malang siap menjadi percontohan bagi daerah lain dalam memperluas akses pendidikan inklusif dan gratis untuk semua anak.(der)