MALANGVOICE– Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) menggelar program Global University Social Responsibility (GUSR) di Desa Wisata Gubugklakah pada 23–24 Juni 2025. Program ini menyoroti dua isu penting: pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dan peningkatan kesadaran pengelolaan sampah padat.
Acara dibuka Camat Poncokusumo dan Direktur Polinema, Ir. Supriatna Adhisuwignjo, S.T., M.T., dengan dukungan penuh dari warga, Pokdarwis, ibu-ibu PKK, hingga pemuda desa. Di balik kegiatan ini, Prof. Ir. Ratih Indri Hapsari, S.T., Ph.D., IPM, menjelaskan bahwa GUSR merupakan bentuk nyata kontribusi kampus kepada masyarakat.

“Kami ingin ada alih pengetahuan—bukan hanya ke mahasiswa, tapi juga untuk warga desa,” ujarnya.
Lebih dari sekadar seremoni, program ini diisi dengan pelatihan digital marketing untuk promosi wisata, serta edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Peserta diajak langsung mempraktikkan pembuatan konten promosi dan memilah sampah. Konten hasil karya mereka pun langsung diunggah ke Instagram dan TikTok sebagai bagian dari kampanye wisata digital.
Kegiatan dilanjutkan dengan trekking edukatif di sekitar kawasan wisata, sembari membagikan materi kampanye dan tong sampah 3R ke warga. Tak hanya itu, kolaborasi ini juga melahirkan hasil nyata berupa dua Letter of Commitment, 15 dokumen kerja sama antarperguruan tinggi di Indonesia, dan penguatan kemitraan antara Polinema dan UTM.
Sebanyak 15 perwakilan perguruan tinggi dan politeknik dari berbagai daerah turut hadir dalam kegiatan ini, termasuk POLBAN, PPNS, POLIWANGI, POLIMED, UNITRI, ITN Malang, hingga POLTANI Pangkep.
Program ditutup dengan sesi FGD (Focus Group Discussion) untuk merumuskan tindak lanjut. Tingginya antusiasme warga membuktikan bahwa kolaborasi lintas negara seperti ini tak hanya berdampak langsung pada pengembangan pariwisata berkelanjutan, tapi juga memperkuat pemberdayaan masyarakat desa.(der)