MALANGVOICE – Mayat seorang pria ditemukan di persawahan tebu di Desa Banjarejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Minggu (9/6). Mayat dengan kondisi mengenaskan ini belum diketahui identitasnya dan diduga mayat tersebut sudah membusuk sekitar 2 sampai 3 bulan.
Penemuan pertama kali mayat pria tersebut adalah para petani tebu sekitar pukul 09.00. Saat itu mereka sedang melakukan panen tebu di lahan tersebut. Karena mencium bau menyengat salah satu pekerja mendekati sumber bau dan menemukan mayat tersebut.
Mengetahui hal itu, petani tersebut langsung melaporkan penemuan kepada mandor, untuk dilanjutkan ke kepolisian setempat. Tak berselang lama Polisi mendatangi TKP.
Baca Juga: Serukan Gerakan Anti Perundungan di Hari Pertama Gelaran CFD Kota Batu
Polres Malang Ringkus 3 Rumah Produksi Miras dan Narkoba, Libatkan 6 Tersangka
“Saat petugas mendatangi ke TKP, memang benar ada mayat yang diduga laki-laki, tanpa identitas atau Mr. x,” kata Kapolsek Pagelaran AKP Totok Suprapto.
Totok menjelaskan saat pertama kali ditemukan, kondisi mayat sudah dalam fase pembusukan dan kondisi yang mengenaskan.
“Mayatnya dalam kondisi sudah membusuk, kerangkanya sudah kelihatan, sudah pembusukan tingkat lanjut,” ujarnya
Sementara hasil olah TKP yang dilakukan oleh Inafis menyebutkan diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal sekitar 2 hingga 3 bulan. Hal itu dilihat dari kondisi mayat. Selain polisi personel gabungan dari Muspika, Perangkat Desa Banjarejo, PMI dan BPBD Kabupaten Malang, hingga Tagana turut dilibatkan dalam proses evakuasi mayat.
Totok menjelaskan ciri-ciri mayat pria tersebut. Yakni berambut putih dengan kuku yang telah memanjang. “Kondisinya sudah tua, tadi tanda-tandanya itu rambut putih, kukunya panjang, itu yang kelihatan secara fisik,” bebernya.
Dugaan sementara, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. mayat tersebut diduga merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengalami sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Untuk memastikan dugaan tersebut, polisi masih menunggu hasil autopsi guna mengungkap identitas maupun penyebab kematiannya.
“Saat ini belum bisa memastikan secara pasti penyebabnya, masih proses dilaksanakan tindakan autopsi,” pungkasnya.(der)