MALANGVOICE– – Pemkot Batu mengabulkan 12 program dari 87 usulan program musrenbang 2024 Kecamatan Junrejo. Nilai anggaran dari 12 program itu sebesar Rp2 miliar. Usulan itu berkurang dibandingkan 2023 lalu sejumlah 131 program yang bernilai Rp34 miliar.
Camat Junrejo, Dian Sarawati menyadari faktor keterbatasan anggaran daerah membuat beberapa program dieliminasi. Sehingga Pemkot Batu memilih program prioritas yang didahulukan. Usulan paling banyak berupa pembangunan infrastruktur.
“Kami berharap karena usulan dari Musrenbang masih sedikit yang terealisasi. Pihak DPRD bisa membantu kami melalui pokir dewan. Sehingga usulan prioritas yang telah disampaikan bisa diakomodir dan dilaksanakan,” jelasnya.
Baca juga:
Belasan Orang di Pemkab Malang di-BAP Gara-gara Dugaan Penipuan
Arca Siwa di Kecamatan Ngantang Hilang Dicuri Sekelompok Orang
Alokasi Pupuk Subsidi Dibatasi, Legislatif Minta Pemkot Batu Bersurat ke Pemerintah Pusat
Pegawai Kantor ATR/BPN Kabupaten Malang Kena OTT, Barang Bukti Rp40 Juta Diamankan Polisi
Dian menjelaskan, semula ada 421 program yang diusulkan dari pemdes/kelurahan tahun 2024. Kemudian diseleksi menjadi 71 usulan prioritas pada tahap pra musrenbang dengan kebutuhan anggaran senilai Rp25 miliar. Rinciannya Desa Tulungrejo 7 usulan, Desa Beji 8 usulan, Desa Mojorejo 13 usulan, Desa Junrejo 6 usulan, Desa Pendem 8 usulan, Desa Tlekung 8 usulan serta Kelurahan Dadaprejo 21 usulan.
“Kami berharap dari jumlah usulan tersebut dapat diakomodir oleh OPD teknis dan dituangkan dalam RKPD Kota Batu tahun 2024,” ujar imbuh dia.
Anggota DPRD Kota Batu, Sudiono menyampaikan, musrenbang sebagai wadah masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan saran pembangunan kepada Pemkot Batu. Lewat musrenbang juga merupakan suatu proses dalam perencanaan.
“Musrenbang merupakan momentum bagi masyarakat untuk mengetahui isu strategis. Serta memahami permasalahan daerah. Sehingga program pembangunan bisa terarah,” katanya.
Menurutnya masyarakat punya posisi penting dalam pelaksanaan pembangunan. Sebab masyarakat paling tahu kebutuhannya. Tentunya juga harus mengedepankan asas demokrasi dan tidak mengedepankan ego sektoral yang mengutamakan kepentingan pribadi.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, musrenbang akan lebih efektif jika pihak DPRD dan tokoh masyarakat turut memberikan arahan. Sehingga Musrenbang bisa button up atau dari bawah ke atas.
“Ada banyak hal yang perlu diangkat bersama. Kecamatan adalah bagian dari kota. Maka harus terus disinergikan. Karena jika dilihat di tingkat kota semua makmur-makmur saja. Tapi jika sudah ditingkat bawah kondisinya sudah berbeda. Harus ada program dan strategi yang harus diatasi bersama,” tuturnya.
Aries juga menegaskan, setelah musrenbang usulan tak boleh berhenti begitu saja. Setiap usulan harus ditindaklanjuti oleh OPD terkait.
“Saya dengar dari kelurahan dan desa sudah mengusulkan beberapa tahun sebelumnya. Tapi hingga saat ini belum juga diangkat. Oleh sebab itu setiap musrenbang, kepala OPD saya wajibkan hadir. Tidak boleh diwakilkan. Agar mereka bisa mendengar langsung,” tandasnya.(der)