Arca Siwa di Kecamatan Ngantang Hilang Dicuri Sekelompok Orang

Petugas Sat Reskrim Polres Batu didampingi Kades Tulungrejo, Mulyadi (kanan) melakukan olah TKP di lokasi hilangnya arca. (MVoice/M. Noerhadi)

MALANGVOICE– Arca Siwa Mahadewa di sekitar Candi Ganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang dilaporkan hilang. Artefak peninggalan masa Kerajaan Singosari yang berada di kawasan hutan lindung petak 11-A Ngantang itu diduga dicuri sekelompok orang.

Berdasarkan olah TKP, Sat Reskrim Polres Batu memperkirakan jumlah pencurinya lebih dari dua orang. Hal itu didasarkan pada ukuran arca yang tingginya mencapai 2,1 meter dan beratnya 3 kuintal. Para pelaku menyeret arca itu menuju mobil pengangkut yang diparkir berjarak 150 meter dari lokasi.

“Kami menghimpun keterangan dari dua warga sebagai saksi. Berdasarkan keterangan warga, arca diseret kemudian diangkut mobil yang diparkir di perbatasan jalan cor. Karena jalan menuju arca sulit diakses kendaraan roda empat,” terang Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto (Rabu, 22/2).

Baca juga:
Alokasi Pupuk Subsidi Dibatasi, Legislatif Minta Pemkot Batu Bersurat ke Pemerintah Pusat

Didirikan Tanpa PKS di Kawasan Hutan, Wisata Candi Ganter Ngantang Mangkrak

Pegawai Kantor ATR/BPN Kabupaten Malang Kena OTT, Barang Bukti Rp40 Juta Diamankan Polisi

Polresta Malang Kota Pertahankan Penghargaan Pelayanan Prima dan Predikat Pembangunan ZI Tiga Kali Berturut-turut

Yussi menuturkan, Sat Reskrim Polres Batu melakukan penyelidikan secara intensif untuk mengungkap kasus ini. Pihak kepolisian menggali keterangan dari berbagai unsur masyarakat serta mencari sejumlah alat bukti maupun jejak-jejak pelaku.

“Doakan, semoga kasus pencurian arca segera terungkap pelakunya,” harapnya.

Kades Tulungrejo, Mulyadi mengatakan, hilang arca itu diketahui setelah warga melapor ke perangkat desa pada Senin kemarin (20/2). Arca yang biasa disebut Bathara Guru itu sudah ada sejak dulu. Jaraknya sekitar 400 meter Candi Ganten.

“Sekitar pukul 7 pagi, warga yang hendak mencari rumput melihat arca sudah tidak ada. Lalu dia melapor ke perangkat desa. Kemudian kami melapor ke Polsek Ngantang. Serta membuat surat tembusan kepada beberapa unsur terkait, yakni Pemerintah Kabupaten Malang dan Perhutani,” ujar dia.

Arca yang biasa disebut Bathara Guru itu, lanjutnya, memang sudah ada sejak dahulu. Lokasinya berada di tengah hutan dan ditempatkan di bawah pohon yang dianggap sakral bagi warga setempat.

“Dari dulu, Arca itu sudah ada, mungkin umurnya hampir sama dengan Candi Ganten yang lokasinya tidak begitu jauh. Posisinya juga dari dulu seperti itu, di tengah hutan,” katanya.

Arkeolog BPCB Jatim, Mohammad Ikhwan menuturkan, timnya tengah mengumpulkan bahan keterangan dan observasi di lokasi arca.

Petugas dari BPCB wilayah 11 mendapati informasi adanya dugaan peristiwa pencurian arca yang ada di tempat tersebut. BPCB mengidentifikasi arca yang hilang itu merupakan arca Shiwa yang sudah diregistrasi pada 2011 lalu.

“Ini merupakan cagar budaya yang sebenarnya dilestarikan. Pada masa kerajaannya siapa, masih perlu dilakukan kajian lagi. Namun arca tersebut sudah memenuhi sebagai objek cagar budaya,” ungkap Ikhwan.(end)