Rumah Janda 67 Tahun di Desa Sumber Brantas Kota Batu Nyaris Ambrol

MALANGVOICE – Sebuah rumah yang dihuni janda 67 tahun bernama Sumirah nyaris ambrol. Lokasinya berada di Dusun Jurang Kuali Kota Batu, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Kerusakan terjadi di bagian dapur rumahnya yang menggantung. Bagian dapurnya berdempetan dengan plengsengan nonteknis yang ambrol berdimensi panjang 3 meter, tinggi 4 meter dan lebar 2 meter.

Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai meninjau langsung rumah Sumirah (Senin, 30/1). Sekaligus ingin mengamati kondisi geografis di Desa Sumber Brantas yang berada di dataran tinggi dengan kemiringan curam. Dengan kondisi geografis seperti sekarang, sangat riskan memicu terjadinya tanah longsor, terutama saat musim hujan.

Baca juga:
Pecinta Honda CB150X Ikuti Rolling City Kota Malang

Pasca-ricuh Kandang Singa, Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema

Hanya Satu Bacalon, Musorkot LUB KONI Kota Malang Berlangsung Tertutup dan Dijaga Ketat

Korban Hanyut di Selokan Singosari Ditemukan Tewas di Sumberpucung

“Seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan Jurang Kuali, Bumiaji wajib waspada tanah longsor. Intensitas hujan yang sangat tinggi kerap terjadi akhir-akhir ini,” ingatnya.

Ia juga mengapresiasi kinerja BPBD Kota Batu yang siap siaga saat terjadi bencana, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

“Kesigapan ini perlu terus ditingkatkan dan menjadi prioritas dalam penanganan bencana dimanapun berada,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, dia juga berharap kehadiran posko bencana di sekitar Jurang Kuali dan lokasi rawan lainnya penting untuk diperhatikan. Tujuannya untuk mempermudah pemberian bantuan kepada korban.

“Terima kasih kepada BPBD yang telah sigap tanggap bencana, sehingga tidak ada korban jiwa. Selanjutnya perlu posko di lokasi daerah rawan untuk terus memantau sehingga informasi dan bantuan cepat diberikan,” tandasnya.

Baca juga:
Ada Peningkatan Kejadian Bencana Setiap Tahunnya, Tanah Longsor Mendominasi

Trend Bencana Meningkat, BTT 2023 Kota Batu Dapat Suntikan Lebih Besar

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, ambrolnya plengsengan nonteknis dipicu hujan intensitas sedang pada Ahad kemarin (29/1). Ditambah pula dengan getaran alat berat yang melakukan pengerukan pembuatan jalan di sekitar lokasi.

“Pengerukan pembuatan jalan ke lahan pertanian terlalu mepet dengan plengsengan nonteknis,” terang Agung.

Longsornya plengsengan nonteknis itu menyebabkan sejumlah dampak. Diantaranya material plengsengan yang longsor menutup jalan ke sawah. Kemudian juga menyebabkan bagian dapur rumah milik Sumirah rusak dan menggantung.

“Sebagai langkah awal kami sudah lakukan kaji cepat dan koordinasi dengan perangkat desa setempat. Kami merekomendasikan pemberian bantuan terpal dan karung untuk meminimalisasi dampak longsor serta pembangunan ulang plengsengan teknis,” tuturnya.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait