Korban Hanyut di Selokan Singosari Ditemukan Tewas di Sumberpucung

Petuhas saat mengevaluasi jenazah korban. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Pencarian bocah yang hanyut terbawa arus selokan di Jalan Wisnuwardana, Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, akhirnya membuahkan hasil.

Pasalnya, Tim SAR Gabungan mengevakuasi tubuh Nafisatul Ula, 8, warga Dusun Lowoksari, Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso.

Bocah kelas 2 SD ini ditemukan warga Desa Senggreng, Sumberpucung, Ahad (29/1) dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Baca juga:
Buntut Kericuhan di Kandang Singa, 107 Orang Diamankan Polisi

Soal Pengerusakan Kantor Arema, Polisi Siap Tindaklanjuti Laporan Manajemen

Nilai Ekspor Kota Batu Naik Dua Kali Lipat di Tahun 2022, Ini Sebabnya

Kapolsek Singosari, Kompol Achmad Robial mengatakan, pencarian jenazah korban ini dilakukan selama lima hari oleh tim SAR gabungan, dan ternyata tubuh korban terapung di bendungan Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung.

“Awalnya, penemuan itu (jenazah korban) masih belum bisa dipastikan jenazah Nafisatul Ula. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) dan dilakukan pengecekan, orang tuanya membetulkan itu Nafisatul Ula,” ucapnya, Senin (30/1).

Robial menjelaskan, jenazah korban ini ditemukan oleh nelayan yang mengira yang mengapung itu adalah boneka. Namun saat didekati ternyata sosok mayat.

Mengetahui hal tersebut, nelayan itu langsung melaporkannya ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke tim SAR untuk dilakukan evakuasi dan dibawa ke RSSA Kota Malang.

“Jadi jenazah itu ditentukan oleh nelayan, pihak keluarga memastikan jika itu adalah jenazah Nafisatul Ula, diketahui dari sebuah anting di telinga yang masih melekat di tubuh korban, dan orangtuanya membenarkan jika anting tersebut milik anaknya,” jelasnya.

Mengetahui mayat tersebut benar-benar Nafisatul, orang tua korban telah menerima atas kematian anaknya, dan menolak untuk dilakukan autopsi.

“Sudah divisum, keluarga menolak dilakukan autopsi,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nafisatul hanyut saat mengambil sandalnya yang terlepas usai pulang sekolah di Candirenggo, Singosari. Ketika itu, korban turun dari boncengan sepeda motor ibunya, Siti Maisyaroh yang mendadak mogok karena banjir.(end)