Pasca-ricuh Kandang Singa, Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema

Kondisi kantor Arema FC Kandang Singa. (Deny/MVoice)

MALANGVOICE – Manajemen Arema FC langsung menggelar rapat pasca kericuhan yang terjadi di Kandang Singa pada Ahad (30/1).

Kericuhan yang terjadi saat ratusan massa mengatasnamakan Arek Malang ini menggelar unjuk rasa pecah mengakibatkan kantor Arema FC Kandang Singa rusak.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) Tatang Dwi Arfianto, menegaskan manajemen pertimbangkan menempuh keputusan bubar jika memang dianggap tidak kondusif.

“Tentu kami merespon atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Jika sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya,” kata Tatang.

“Tapi jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu suasana kondusif, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa tapi dan ami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” jelasnya.

Pasca-tragedi Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Tatang mengaku manajemen tidak tinggal diam. Berbagai langkah ditempuh untuk menangangi keluarga korban sampai membuka crisis center.

“Upaya yang di tempuh dan dihadapi klub Arema FC pasca musibah Kanjuruhan sudah dilakukan, menghadapi proses dan gugatan hukum baik pidana dan perdata serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi, dan memberikan layanan trauma healing. Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan, kami akan terus berusaha dan berupaya agar situasi ini kembali normal,” paparnya.(der)