Prodi PBSI IBU Malang Kembangkan Pembelajaran Berbasis Digital

MALANGVOICE – IKIP Budi Utomo (IBU) Malang saat ini getol memaksimalkan kecanggihan teknologi dalam perkuliahan.

Melalui Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) IBU menghadirkan mata kuliah-mata kuliah (matkul) unggulan.

Matkul ini berbasis digital yang adaptif kekinian sesuai
kebutuhan dunia kerja yang sebenarnya, serta pemenuhan terhadap antisipasi kecepatan perubahan zaman di masa-masa mendatang.

“Untuk menyusun kurikulum program studi berbasis digital PBSI
menghadirkan matkul unggulan seperti Prosa Fiksi Digital, Sinematografi, Sastra Anak, Sastra Pariwisata,” ucap Rektor IKIP Budi Utomo, Associate Prof Dr H Nurcholis Sunuyeko, MSi, Kamis (22/12).

Baca juga:
Diskominfo Kabupaten Malang Hadir Sapa Desa

Sutiaji: Jaga Keamanan dan Suasana Kondusif Natal dan Tahun Baru 2023 Tugas Kita Semua

Andreas Eddy: Perlu Dukungan Seluruh Komponen Bangsa untuk Bantu Kebijakan Pemulihan Ekonomi

Menurut Nurcholis, di era digitalisasi ini mahasiswa atau lulusan IBU Malang diharapkan bisa menguasai, menangkap dan
menciptakan wacana yang berkembang di perangkat-perangkat teknologi dalam perkuliahan.

“Maka, kami (IBU) juga telah menyediakan fasilitas perkuliahan yang mendukung terhadap pengembangan keterampilan mahasiswa saat ini, seperti ruang podcast, pengembangan media belajar, dan laboratorium bahasa,” jelasnya.

“Jadi kurikulum dan semua perangkat akademik kita rombak dan sesuaikan
dengan kebutuhan di dunia kerja,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Nurcholis, IBU Malang juga menghadirkan praktisi matkul, supaya dapat mendekatkan para mahasiswa terhadap dunia kerja yang sesungguhnya, karena praktisi lebih mengenal lapangan.

Baca Juga:
Puluhan Kios Pedagang Pasar di Batu Porak-poranda Diterjang Puting Beliung

KPU Kota Malang Ajak Pemilih Melek Digital

Skor IKP Kota Batu Sedang, Polarisasi Masyarakat Berpotensi Muncul saat Pemilu 2024

“Jadi bahasa Indonesia saat ini sudah harus bergeser, bukan soal keterampilan lagi tapi bagaimana mahasiswa dan lulusan dapat menguasainya. Karena itu kita datangkan praktisi untuk mengajar agar mahasiswa bisa terjun langsung atas kebutuhan-kebutuhan di lapangan. Total 25 matkul diampu langsung oleh praktisi yang semuanya tersebar di semua program studi,” tegasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FPISH), Mukarom menjelaskan, saat ini semua kurikulum program studi di lingkup FPISH telah disesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan saat ini

‘Di FPISH, fasilitas kita sangat memadai untuk pengembangan kompetensi mahasiswa, mulai dari ruang podcast, studio bahasa dan sastra, broadcasting dan ruang pengembangan kreativitas mahasiswa,” katanya.

Di sisi lain, Ketua Program Studi PBSI, Susandi menegaskan di prodi PBSI, semua matakuliah telah diarahkan untuk menghiasi sebuah karya.

“Semua mahasiswa diarahkan untuk menghasilkan karya, keterampilan bahasa dan sastra itu sebagai nafas di PBSI. Jadi kita jadikan produk/content yang bisa dinikmati para pelajar bahasa, dan bukan menjadi tujuan,” tegasnya.

“Jadi mahasiswa tidak hanya belajar apa itu teori sastra misal, tapi
bagaimana belajar sastra itu menghasilkan kearifan-kearifan yang dapat dijangkau melalui kecanggihan teknologi saat ini,” imbuhnya.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait