Asmipa Poles Potensi Pariwisata Malang Barat agar Lebih Berbinar

MALANGVOICE – Minat kunjungan wisatawan ke wilayah Malang Barat terbilang masih minim meski menawarkan banyak pilihan destinasi wisata yang mengagumkan.

Kecilnya angka minat kunjungan wisatawan tak lepas dari kondisi infrastruktur jalan yang kurang memadai.

Astana Mitra Pariwisata (Asmipa) Malang Raya pun berupaya mengatur strategi agar pariwisata di Malang Barat bergaung. Salah satunya dengan memfokuskan kegiataan perayaan Harlah III Asmipa di wilayah Malang Barat sejak 13-15 September.

Ketua Panpel Harlah III Asmipa Malang Raya, Bayu Pramadya mengakui beragam destinasi wisata di Malang Barat cukup sulit dijual. Para wisatawan berpikir setibu kali untuk berkunjung karena konektivitas jalan kurang memadai ditambah pula konturnya berliku-liku.

Baca juga : Petakan Jalur Black Spot di Kota Batu, Pengendara Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

“Bagi wisatawan, khususnya yang dari luar Malang Raya, merasa gamang ketika melewati jalanan sempit dan berliku di kawasan Malang Barat. Karena itu butuh perhatian pemerintah untuk meningkatkan konektivitas infrastruktur jalan,” kata Bayu.

Permintaan peningkatan jalan langsung disampaikan Asmipa Malang Raya kepada Menparekraf RI, Sandiaga Uno melalui saluran telekonferensi.

Bayu berpendapat, daya dukung infrastruktur jalan sangat menentukan dalam memajukan industri pariwisata.

“Kalau jalannya rusak, penerangannya minim kan sulit menjual destinasi wisata. Bahkan, biro tour travel juga membandingkan kondisi infrastruktur jalan ke arah destinasi wisata tiap daerah. Kalau jalannya rusak, mereka kesulitan menjual paket destinasi wisata,” papar Bayu.

Baca juga : PJT I Optimistis Tahun 2022 Momen Pulihkan Pendapatan Sektor Pariwisata

Wilayah Malang Barat berada di wilayah administrasi Kabupaten Malang meliputi Kecamatan Pujon yang berbatasan dengan Kota Batu serta Kecamatan Ngantang dan Kasembon.

Digaungkannya potensi wisata Malang Barat akan semakin menambah daftar panjang destinasi wisata mulai Kota Batu berlanjut ke Kecamatan Pujon hingga Kasembon.

Beberapa destinasi wisata yang berada di jalur Kecamatan Pujon dan memiliki daya tarik, meliputi Wisata Paralayang, Bukit Banyak, perbatasan antara Kota Batu dan Kabupaten Malang. Berikutnya Flora Wisata Santerra de Laponte, Taman Kelinci, Coban Rondo, Coban Sadang, Cafe Sawah dan Taman Kemesraan.

Baca juga : Obyek Wisata Selorejo Akhirnya Dibuka untuk Umum

Selanjutnya, di Kecamatan Ngantang, destinasi wisata yang ditawarkan mulai wisata perahu menikmati pemandangan alam Waduk Selorejo. Di sekitarnya terdapat pula layanan akomodasi penginapan di Selorejo Hotel.

Destinasi lainnya, yakni wisata kopi yang diolah masyarakat Ngantang hingga menjajal keseruan mengeksplorasi alam Ngantang dengan mengendarai mobil penggerak empat roda.

Berpindah ke Kecamatan Kasembon, terdapat wisata kuliner di Cafe de Sapa, Coban Kethak serta keseruan menjajal rafting di sepanjang sungai di Kasembon.

Ada tiga spot wisata rafting, yakni Kasembon Rafting, Rafting dan Tubing Kampung Ratu Desa Bayem dan Rafting Kali Uceng yang dikelola BUMDes Desa Kasembon.

Bayu menuturkan, penjualan destinasi wisata di wilayah Malang Barat dikemas dalam paket wisata. Paling tidak, butuh waktu sekitar 3 hari 2 malam bagi wisatawan agar perjalanan wisatanya di Malang Barat berkesan.

“Makanya, saat kegiatan Harlah III Asmipa Malang Raya, digelar pula table top yang diikuti ratusan pelaku jasa pariwisata dari berbagai daerah. Table top ini sebuah ruang interaksi antara pelaku jasa pariwisata dan buyer. Harapannya bisa menggaet wisatawan ke Malang Barat,” pungkas dia.(end)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait