MALANGVOICE – Dishub Kota Batu menempuh langkah untuk meminimalisir kebocoran retribusi parkir. Karena hal itu menjadi faktor utama melesetnya perolehan retribusi parkir tepi jalan yang ditarget Rp8,5 miliar.
Salah satu gagasan yang diusung untuk menekan potensi kebocoran tersebut, yakni penerapan parkir elektronik.
Kawasan Alun-alun Kota Batu dilirik untuk mengimplementasikan skema itu. Apalagi area itu cukup ramai didatangi pengunjung. Sehingga menjadi kantong parkir paling potensial menggenjot perolehan retribusi parkir.
Kepala Dishub Kota Batu, Imam Suryono menuturkan, diperkirakan parkir elektronik akan dimulai tahun ini. Pihaknya masih menyiapkan instrumen penunjang seperti palang pintu yang diperkirakan menelan anggaran Rp200 juta.
“Palang pintu dipasang di akses masuk dari Jalan Munif. Lalu di akses keluar yang ditempatkan di Jalan Sudiro. Jadi pengguna jasa parkir terekam otomatis,” tutur Imam.
Sebelum menjalankan skema itu, lanjut Imam, Dishub akan mengawali dengan sosialisasi kepada jukir. Hal ini agar tak muncul polemik lantaran dijalankannya parkir elektronik.
“Jukir tetap akan kami rangkul, mereka bertugas menata kendaraan,” timpal Imam.(der)
