Apeksi XIV Jadi Momentum Promosi Wisata Kota Malang

MALANGVOICE – Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia ( Apeksi ) XIV di Semarang jadi ajang promosi wisata. Momentum pertemuan beranggotakan sekitar 97 kota se-Indonesia itu dimanfaatkan untuk menaikkan kunjungan wisatawan ke kota berjuluk Bumi Arema.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, ajang Rakernas Apeksi ini menjadi sarana Kota Malang untuk memperkenalkan kekayaan wisata dan budaya kepada khalayak luas.

“Rakernas Apeksi ini kan dihadiri oleh kepala daerah dan OPD seluruh kota se- Indonesia, jadi momen ini kita jadikan sebagai ajang promosi wisata dan budaya,” kata Sutiaji melalui keterangan tertulisnya.

Ia melanjutkan, potensi wisata budaya saat ini sedang banyak diminati oleh para wisatawan. Kota Malang, menurutnya, meskipun tidak memiliki wisata alam seperti di Kabupaten Malang maupun Kota Batu, tetapi memiliki kekayaan khas kebudayaan, wisata kuliner dan akan ada wisata heritage, dalam waktu dekat.

“Kawasan Kayu Tangan sedang kita upayakan agar bisa menjadi wisata heritage. Sehingga mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” pungkasnya.

Sutiaji berharap, keikutsertaan Kota Malang, terutama dalam acara pawai budaya mampu menaikkan kunjungan wisata, dan berimbas positif pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Perlu diketahui, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menampilkan sebanyak 10 varian tari dan kostum dalam satu rombongan. Pawai dari Kota Malang, dipimpin langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji, beserta Ketua TP PKK Widayati Sutiaji, serta Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, beserta Wakil Ketua TP PKK, Ely Estiningtyas, Sekda Kota Malang, Wasto dan juga Kepala OPD.

Kota Malang menampilkan 10 varian tari dan kostum dari Kota Malang meliputi, The Mistycal of Prabu Celeng Senggi, The Majesty of Madurese Kingdom, The Majesty of Barong Kedaton, The Majesty of Panji Asmara Bangun, The Mystical of Reog Ponorogo, Eksotika Pantai Sendang Biru, The Chronicle of Stupa Sumberawan, The Beauty of Kepodang Princess, The Power of Kertanagara King, dan The Legend of Bantengan.(Hmz/Aka)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait