3 Kali Kebakaran di Kota Malang Terjadi Dalam Satu Pekan, Apa Sebabnya?

Kolase foto proses pemadaman kebakaran di TPA Supit Urang, Kota Malang, (Ist).

MALANGVOICE – Sejak Jumat (3/9) hingga hari ini Kamis (9/9) terjadi 3 kali kebakaran di wilayah Kota Malang.

Berdasarkan data Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang pada Jumat (3/9) terjadi kebakaran di Jalan MT Hartyono Nomor 51A Dinoyo, Lowokwaru, Kota Malang.

Sebuah ruko dan sekaligus usaha kos-kosan terbakar sekitar pukul 10.08. Diduga munculnya api berasal dari hubungan arus pendek listrik.

“Proses pemadaman saat itu berjalan sekitar 30 menit. Untungnya dalam kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa,” ujar Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, M Teguh Budi Wibowo, Kamis (9/9).

Setelah itu, kebakaran kembali terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, Jalan Terusan Rawisari Nomor 1, Mulyorejo, Sukun, Kota Malang, Rabu (8/9) sekitar pukul 17.10.

Luas api yang menjalar di TPA Supit Urang cukup besar. diperkirakan mencapai 100 meter. Namun saat proses pemadaman juga tidak mengalami kendala karena terbantu adanya angin yang kencang.

“Kami kerahkan 7 armada dengan 28 personel. Selama proses pemadaman berjalan lancar. Kami terbantu dengan adanya angin kencang yang tidak membawa hawa panas. Sehingga kondisi api bisa stabil,” terangnya.

Api yang membakar tumpukan sampah itu berhasil dipadamkan setelah menghabiskan sekitar 32 ribu liter air.

Teguh mengatakan dari informasi yang didapat dari pihak TPA Supit Urang munculnya api berasal dari timbunan sampah yang menghasilkan gas metan yang terkena terik matahari. Akibatnya timbul api yang menyebar.

Terbaru seperti yang diberitakan sebelumnya pada Kamis (9/9) salah satu Gudang Barang Bekas yang berada di Jalan Kyai Paseh Jaya Nomor 15, RT 06 RW 04, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang terbakar pada sekitar pukul 08.58.

Diduga api muncul karena salah satu orang di gudang melakukan pembakaran beberapa bahan yang kemudian terkena angin dan menyambar ke barang sekitar.

Menurut Teguh saat ini masuk dalam puncak musim kemarau. Sehingga potensi kebakaran menjadi cukup tinggi.

Ia mengimbau kepada warga agar sering melakukan pengecekan saluran listrik serta lebih berhati-hati saat membakar sampah.

“Cuaca semakin panas, kalau membakar sampah di tunggu dan kalau bisa membakar di tempat yang terbuka. Dan pastikan sampai sampah tersebut benar-benar padam,” pesannya.(der)