Waspadai Penyakit Autoimun Sejak Dini

MALANGVOICE – Penyakit autoimun yang menyerang organ tubuh selalu diremehkan oleh masyarakat. Padahal, jika dibiarkan, penyakit ini bisa berakibat fatal oleh para pengidapnya. Sadar akan hal tersebut, Prodia bersama para Dokter se-Malang Raya serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar seminar yang ditujukan untuk menanamkan pemahaman penyakit tersebut kepada masyarakat di Hotel Santika, Sabtu (25/8).

Branch Manager Prodia Malang, Ernie Sulastri, menjelaskan, penyakit autoimun merupakan kondisi dimana sel-sel yang membantu menjaga daya tahan tubuh menyerang kembali organ tubuh.

“Istilahnya dalam tubuh kita ada sel yang berperan aktif, saya sebutnya sebagai tentara, ketika kita sakit sel-sel itu yang berperang melawan penyakit. Dan ini sering disepelekan, untuk itu kami mengajak para dokter dan perwakilan Dinkes untuk memahami agar diterapkan ke masyarakat,” kata Erni Sulastri.

“Jadi ketika terserang penyakit autoimun, sel yang tadi berperan sebagai tentara, justru menyerang balik kita,” tambahnya sambil menerangkan.

Erni menjelaskan, setidaknya ada dua sel penting yang memiliki peran aktif dalam menjaga sistem kekebalan tubuh manusia. Secara berurutan kedua sel tersebut adalah Sel B autoreaktif dan Sel T autoreaktif.

Mengenai penyebab terjadinya penyakit autoimun, menurut Erni, adalah kurangnya vitamin D dalam tubuh manusia menjadi salah satu resiko seseorang mengalami penyakit autoimun.

“Autoimun memang paling banyak terjadi karena genetik, tetapi saat ini telah ada penelitian yang menyatakan bahwa defisiensi atau kekurangan kadar vitamin D dalam tubuh bisa jadi resiko seseorang terkena penyakit ini,” tegasnya.

Sementara itu, dokter penanggung Jawab Prodia Malang, Mirza Elita, menyampaikan, penyebaran autoimun sendiri bisa diantisipasi dengan melakukan pemeriksaan yang rutin.

“Pemeriksaan rutin dan pemberian autoantibody seperti antitopoisomerase-1 atau anti SCL 70 bisa jadi rujukan,” katanya.

Perlu diketahui, penyakit autoimun mampu menyerang ginjal, paru-paru, bahkan mampu menyebabkan terjadinya stroke. Gejala awal dari penyakit ini dapat berupa, alergi, gatal-gatal, atau bahakan flu yang berkepanjangan. (Hmz/Ulm)